Selasa, 14 Maret 2023 16:13:26 WIB
Analis Khawatirkan Potensi Krisis Keuangan Global Pasca Dua Bank AS Bangkrut
International
Eko Satrio Wibowo
Wang Pang, Peneliti dari China International Culture Exchange Center (cctvplus)
Beijing, Radio Bharata Online - Seorang Peneliti dari China International Culture Exchange Center menyatakan bahwa kehancuran yang mencengangkan dari dua bank, Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank, telah meningkatkan ketakutan pasar modal internasional tentang kemungkinan krisis keuangan global.
Berbicara kepada China Media Group (CMG), Wang Peng memberikan pandangannya tentang kejatuhan mendadak dua bank besar tersebut. Ia mencatat bahwa kehancuran itu dapat menimbulkan ancaman besar bagi stabilitas pasar keuangan AS.
Menurut Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS, SVB, bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat itu ditutup pada hari Jum'at (10/3) lalu oleh regulator karena mengalami kebangkrutan.
Pergerakan itu terjadi setelah bank yang berkantor pusat di Santa Clara mengumumkan pada hari Rabu (8/3) lalu bahwa mereka kehilangan 1,8 miliar dolar dalam penjualan treasury AS dan sekuritas berbasis hipotek yang telah diinvestasikan lantaran kenaikan suku bunga.
Selanjutnya, regulator AS menutup Signature Bank yang berbasis di New York pada hari Minggu (12/3). Ini adalah kegagalan bank besar kedua dalam tiga hari setelah keruntuhan SVB yang membuat simpanan miliaran menjadi terlantar.
"Di Amerika Serikat, dua bank besar yang menjadi pemimpin di bidangnya ditutup dalam waktu tiga hari. Ini bisa dikatakan sebagai kegagalan bank terbesar di Amerika Serikat setelah krisis keuangan tahun 2008, dan memang telah memperparah permodalan internasional. kekhawatiran pasar tentang kemungkinan krisis keuangan global di masa depan," ujar Wang.
Selain itu, peneliti ini juga menyebutkan bahwa Signature Bank, bank besar di sektor cryptocurrency, yang mulai beroperasi pada Mei 2001, memiliki aset dalam jumlah besar senilai sekitar 110,36 miliar dolar AS, dengan depositnya mencapai 88,59 miliar dolar AS per tanggal 31 Desember 2022.
Menurut data dari FactSet, sebuah perusahaan data keuangan dan perangkat lunak Amerika, nilai pasar Signature Bank masih mencapai 4,4 miliar dolar AS pada Jum'at (10/3) lalu, bahkan setelah melakukan aksi jual saham 40 persen tahun ini.
"Untuk menahan kerugian dan menghindari krisis yang lebih besar, Federal Reserve dan Departemen Keuangan AS merumuskan rencana darurat untuk menggunakan otoritas pinjaman darurat Federal Reserve guna menopang simpanan Signature Bank dan Silicon Valley Bank. Selain itu, dana simpanan dan asuransi dari Federal Deposit Insurance Corporation akan digunakan untuk melindungi deposan. Tentu saja, ada batasannya, yaitu volume simpanan kurang dari 250.000 dolar AS," jelas Wang.
"Tapi sekarang, kita tahu bahwa ada banyak deposan yang jumlah tabungan sebenarnya lebih dari 250.000 dolar AS. Meskipun jumlah total deposan dan proporsi jumlah yang mereka pegang belum diumumkan, tidak diragukan lagi jumlahnya banyak dan dananya besar. Bisakah hak mereka dilindungi? Sekarang pasar modal global melihat Amerika Serikat. Ini harus dianggap sebagai batu ujian untuk menguji stabilitas dan kekokohan sistem keuangan AS," imbuhnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB