Jumat, 23 Juli 2021 7:45:0 WIB

Bamsoet Terima Telepon Ketua Parlemen Turki, Bilang Begini Soal Palestina
Sosial Budaya

Angga Mardiansyah

banner

Dokumentasi - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meluncurkan dua buku berjudul Solusi Jalan Tengah dan Jurus Empat Pilar. Foto: Ricardo/jpnn.com

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima telepon dari Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop pada Jumat (23/7). Dalam pembicaraan lewat telepon pria yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan bahwa Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kemerdekaan. Menurut Bamsoet dukungan ditunjukkan Indonesia melalui berbagai forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Baca Juga: Ayo, Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Sebelum Terlambat Indonesia juga secara konsisten berpegang teguh pada amanah konstitusi yang menentang berbagai bentuk penjajahan di muka bumi. Ditegaskan pula bahwa dukungan Indonesia kepada Palestina merupakan amanat konstitusi dan berada di jantung politik luar negeri Indonesia. "Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dan menempatkan isu ini sebagai salah satu isu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia," ujar Bamsoet. Baca Juga: Moeldoko: Itu Tuduhan Mengawur dan Menyesatkan! Bamsoet juga mengatakan bahwa bangsa Indonesia melihat akar masalah konflik Israel dan Palestina adalah penjajahan yang belum berakhir. Selain itu, Bangsa Indonesia juga melihat konflik di Palestina merupakan perang asimetris antara penjajah dan pihak yang dijajah.

Menurut dia, eskalasi kekerasan di Palestina dan Israel di pertengahan Mei 2021 dipicu pengusiran paksa di wilayah Sheikh Jarrah oleh Israel, merupakan contoh manifestasi penjajahan dan perampasan hak-hak rakyat Palestina oleh pihak Israel. Baca Juga: Siap-siap, TNI Bakal Mendatangi Daerah-daerah Pinggiran Jakarta! "Dalam peristiwa tersebut, lebih dari 270 warga Palestina menjadi korban jiwa, termasuk 70 di antaranya anak-anak," kata Bamsoet. Menurut Bamsoet, masalah perbatasan dan permukiman ilegal selama ini merupakan konflik Israel dan Palestina yang harus segera dipecahkan. Dia menilai Israel selama ini telah melakukan creeping annexation yang berjalan selama bertahun-tahun. Karena itu, Indonesia menolak permukiman Israel di Tepi Barat karena bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB. "Khususnya, Resolusi 2334 dan kesepakatan internasional lainnya yang menyatakan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat sebagai tindakan ilegal," katanya. Dalam setiap kesempatan, kata Bamsoet, Indonesia selalu menyuarakan dukungan terhadap two-state solution berdasarkan sejumlah Resolusi PBB dan parameter internasional yang disepakati bersama. Selain itu, Indonesia juga senantiasa menekankan perlunya sikap berimbang dari masyarakat internasional dalam membantu Palestina dan mendorong proses perdamaian.

"Termasuk mencegah aneksasi dan permukiman ilegal oleh Israel. Serta mendorong penyaluran bantuan kemanusiaan kepada Palestina, khususnya di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," pungkas Bamsoet.(Antara/jpnn)jpnn.com
 

 

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner