Jumat, 17 Maret 2023 11:36:39 WIB

Selain Kapal Selam, Australia juga berencana Beli 220 Rudal Tomahawk dari AS
International

Endro

banner

Kapal perusak AS, USS Laboon (DDG 58) menembakkan rudal Tomahawk pada 14 April 2018, sebagai bagian dari respons militer terhadap penggunaan senjata kimia oleh Suriah pada 7 April 2018. Australia akan membeli hingga 220 rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan tersebut pada Jumat, 17 Maret 2023. (Kallysta Castillo/Angkatan Laut AS melalui AP, File)

CANBERRA, Radio Bharata Online - Australia mengatakan berencana membeli hingga 220 rudal jelajah Tomahawk dari Amerika Serikat, setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan tersebut pada Jumat 17 Maret.

Kesepakatan itu muncul beberapa hari, setelah Australia mengumumkan akan membeli kapal selam serang bertenaga nuklir dari AS, untuk modernisasi armadanya di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pengaruh Tiongkok di Indo-Pasifik.

Para pejabat Australia mengatakan, kapal selam baru bertenaga nuklir akan mampu menembakkan rudal Tomahawk.

Jepang bulan lalu juga mengumumkan rencana untuk meningkatkan militernya dalam upaya menghalangi Tiongkok, termasuk membeli 400 rudal jelajah Tomahawk untuk ditempatkan paling cepat tahun 2026.

Penjualan rudal kepada Australia, datang dengan label harga hampir USD 900 juta. Kontraktor utamanya adalah Raytheon Missiles and Defense yang berbasis di Arizona.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyebutkan, penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat, mengingat Australia adalah salah satu sekutu terpenting AS di Pasifik Barat.

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles kepada Channel 9 mengatakan, negaranya akan bekerja sama dengan AS, memastikan Canberra memiliki rudal serang jarak jauh, sebagai kemampuan yang sangat penting bagi negara ini.  Rudal Tomahawak memungkinkan Canberra untuk menjangkau lebih jauh di luar garis pantai, dan menjaga keamanan Australia.

Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy mengatakan, rudal Tomahawk dapat ditembakkan dari kapal selam kelas Virginia, yang akan dibeli Australia di bawah kesepakatan AUKUS.

Kepada Australian Broadcasting Corp, Conroy mengatakan, pihaknya tentu menginginkan kemampuan terbaik untuk Angkatan Pertahanan Australia, termasuk kemampuan untuk menyerang lawan sejauh mungkin dari daratan Australia.  Rudal jelajah, seperti halnya kapal selam yang meluncurkannya, adalah bagian penting dari pertahanan.

Namun kesepakatan kapal selam, telah menimbulkan kekhawatiran luas, bahwa hal itu dapat membuka jalan bagi aktor jahat, untuk menghindari pengawasan nuklir di masa depan. Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, minggu ini berjanji untuk "sangat menuntut" dalam mengawasi rencana transfer senjata dari AS ke Australia.

Mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating, minggu ini meluncurkan serangan pedas terhadap rencana negaranya, dengan mengatakan bahwa karena biaya yang sangat besar, "itu pasti kesepakatan terburuk sepanjang sejarah."

Pejabat Australia memperkirakan, biaya yang dibutuhkan untuk memborong kapal selamnya, ditaksir  antara 268 miliar dan 368 miliar dolar Australia.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengaku, pemerintah telah transparan tentang biaya tersebut. (AP)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner