Selasa, 24 Januari 2023 9:35:10 WIB

Kecaman Indonesia hingga Dunia ke Pembakar Al-Qur'an Rasmus Paludan
International

AP Wira

banner

Demo di Swedia [wtop.com]

JAKARTA, Radio Bharata Online  - Baru-baru ini aksi pembakaran Al-Qur'an kembali terjadi, terbaru di Swedia. Aksi tersebut menuai banyak kecaman dari berbagai pihak termasuk Indonesia. Aksi tersebut terjadi pada saat demonstrasi anti-Turki dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO yang terjadi di Stockholm, Swedia. Aksi pembakaran salinan Al-Qur'an tersebut meningkatkan ketegangan antara Swedia dengan Turki yang membutuhkan dukungan Ankara untuk masuk ke aliansi militer.

Pembakaran salinan Al-Qur'an dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu, ketika dia membakar Al-Qur'an.

Paludan tidak dapat dihubungi melalui surat elektronik atau email untuk dimintai komentar. Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, dikatakan protesnya dilakukan terhadap Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Kecaman dari Indonesia
Aksi bakar Al-Qur'an menuai reaksi keras Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu). "Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm (21/1)," tulis Kemlu di akun Twitter resminya, Minggu (22/1).

Kemlu menegaskan bahwa kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab.

"Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab," tulis Kemlu.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon juga mengecam aksi pembakaran salinan Al-Qur'an yang bukan pertama kali di Swedia. Fadli Zon menekankan provokasi Islamofobia harus dihentikan karena menunjukkan intoleransi yang nyata.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas meminta agar Kementerian Luar Negeri memanggil Dubes Swedia yang ada di Indonesia.  Anwar Abbas mengatakan pemanggilan dilakukan untuk mengingatkan pihak Swedia agar tidak menganggap enteng kejadian ini. Sebab menurutnya, tindakan Rasmus Paludan dapat menimbulkan reaksi keras dari umat Islam. (detik.com)


 

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner