Kamis, 8 Juni 2023 12:21:16 WIB

Rumah Sakit di Sichuan Berhasil Lakukan Operasi Transplantasi Tenggorokan Pertama di Asia
Kesehatan

Eko Satrio Wibowo

banner

Chen Fei, seorang profesor bedah kepala dan leher otolaringologi di Rumah Sakit Tiongkok Barat Universitas Sichuan (CMG)

Sichuan, Radio Bharata Online - Rumah Sakit Tiongkok Barat Universitas Sichuan pada hari Senin (5/6) lalu mengumumkan bahwa tim medis rumah sakit telah berhasil melakukan allotransplantasi laring (saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan sistem pernapasan) untuk pasien dengan kekambuhan kanker, yang juga merupakan operasi pertama yang berhasil dari jenis ini di Asia.

Menurut mereka, keberhasilan operasi ini memberikan solusi revolusioner bagi pasien yang mengalami kehilangan laring akibat kondisi seperti tumor ganas laring tingkat lanjut.

Pasien berusia 65 tahun itu didiagnosis menderita kanker laring sembilan tahun lalu dan menjalani laringektomi parsial pada saat itu, menurut Chen Fei, seorang profesor bedah kepala dan leher otolaringologi di Rumah Sakit Tiongkok Barat Universitas Sichuan.

Menurut Chen, meskipun telah menjalani operasi awal, kankernya kambuh, sehingga memerlukan laringektomi total. Tapi, prosedur seperti itu akan sangat berdampak pada kualitas hidup pasien karena akan menghilangkan kemampuan mereka untuk bernapas secara oral.

Pakar tesebut juga menjelaskan bahwa secara tradisional, pasien dalam situasi serupa hanya dapat berkomunikasi melalui penggunaan perangkat buatan atau elektronik. Tapi, dengan kemajuan teknologi medis, teknologi transplantasi laring telah membawa harapan baru bagi pasien yang kehilangan laringnya.

Chen mengatakan bahwa dengan mentransplantasikan laring dan trakea yang sehat, fungsi vokal pasien dapat dipertahankan sebagian, yang secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Dengan mengikuti persetujuan pasien dan keluarganya, Chen membuat keputusan untuk melanjutkan transplantasi laring-trakea-tiroid gabungan untuk pasien.

Berbeda dari operasi transplantasi organ lainnya, allotransplantation laring memiliki serangkaian tantangan seperti pemeriksaan pembuluh darah donor yang tidak memadai dan kurangnya alat perfusi khusus untuk membilas pembuluh darah.

"Karena operasi ini yang pertama di Asia, kami tidak dapat menemukan alat khusus untuk membilas pembuluh darah. Kami harus meningkatkan alat yang ada untuk kebutuhan operasi ini. Tidak ada dokumen yang mendukung tekanan infus," ungkap Chen.

Operasi yang berlangsung sembilan jam itu melibatkan anastomosis rumit dari enam pembuluh darah dan empat saraf. Melalui keterampilan bedah yang luar biasa dan koordinasi yang mulus dengan tim anestesi dan perawat, tim bedah secara efektif meminimalkan waktu iskemia laring, yang secara signifikan meningkatkan tingkat keberhasilan transplantasi.

"Operasinya lancar tanpa komplikasi, jadi kami hanya menggunakan unit perawatan intensif (ICU) sebagai perawatan. Total biaya operasinya tidak mahal," kata Wu Hong, Wakil Kepala rumah sakit tersebut.

Pihak rumah sakit mengatakan kondisi pasien saat ini stabil dengan tanda-tanda positif sembuh. Dia sekarang dapat bernapas secara lisan, dan berbicara serta terlibat dalam komunikasi dasar dengan orang lain.

Menurut rumah sakit, operasi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga hingga enam bulan untuk fungsi menelan, bernapas, dan artikulasi pasien pulih sepenuhnya ke keadaan optimal.

Hanya ada tiga kasus transplantasi laring yang berhasil di seluruh dunia, yakni di Amerika Serikat dan Polandia sebelum di Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner