Sabtu, 8 Oktober 2022 14:21:25 WIB

Jokowi Sebut FIFA Akan Berkantor di Indonesia Selama Urus Tim Transformasi Sepak Bola
Indonesia

Bagas Sumarlan

banner

Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan soal surat dari FIFA di Istana Merdeka pada Jumat (7/10/2022).(dok.Sekretariat Presiden)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Presiden Joko Widodo mengatakan, federasi sepak bola internasional (FIFA) dan pemerintah Indonesia akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia secara bersama-sama. Selama mengawal proses tersebut, FIFA akan berkantor di Indonesia. "Dan FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ujar Jokowi dalam keterangan persnya dari Istana Merdeka yang disiarkan pada Jumat (7/10/2022) malam. Presiden juga mengatakan, bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

Dalam kunjungannya tersebut, Gianni disebutkan akan berdiskusi dengan pemerintah soal sepak bola Indonesia. "Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah," Dalam keterangannya, presiden pun menegaskan sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA sebagai akibat dari tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu. "Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi. Kepala Negara menjelaskan, keputusan FIFA tidak memberikan sanksi itu berdasarkan surat yang sudah diterimanya pada Kamis (6/10/2022).

Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pembicaraan antara Jokowi saat bertelepon dengan Presiden FIFA Gianni Invantino pada tanggal 3 Oktober 2022. Selanjutnya, Kepala Negara memaparkan bahwa akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan pemerintah Indonesia untuk melakukan lima hal. Pertama, membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia. Kedua, memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional. Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.

Keempat, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada. Kelima, menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya, di kutip dari KOMPAS.COM.

 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner