Selasa, 19 Januari 2021 6:49:50 WIB
Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet Dunia Karena PSBB
Tiongkok
Agus Fachry
Jakarta keluar dari 10 kota termacet dunia karena PSBB. Foto: Detik
Jakarta -
DKI Jakarta akhirnya keluar dari daftar 10 kota termacet dunia. Jakarta kini menempati peringkat ke-31 kota-kota dengan trafik lalu lintas terpadat di dunia. Akan tetapi hal itu bisa dicapai karena terpengaruh faktor PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang banyak membatasi kegiatan masyarakat.
Jakarta tidak lagi masuk dalam daftar 10 Kota Termacet di Dunia. Menurut laporan Tom Tom Traffic Index tahun 2020, Jakarta kini berada di posisi ke-31 dari total 416 kota lain di dunia. Jakarta memiliki days with low traffic selama 141 hari, dengan congestion level (level kemacetan) sekitar 36%.
Menurut pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas, faktor menurunnya kemacetan di Jakarta bisa terjadi karena masa pemberlakukan PSBB dan PSBB transisi sehubungan terjadinya pandemi virus Corona.
"Itu kan (data) tahun 2020. Tahun 2020 kan memang masa PSBB cukup lama, ada 2 bulan. Jadi itu tingkat kemacetannya jelas berkurang total. Terus masa PSBB transisi juga belum sepenuhnya pulih," kata Darmaningtyas, melalui sambungan seperti dilansir oleh detikOto, Senin (18/1/2020).
Data tersebut benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Namun jika itu dijadikan tolak ukur utama keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tentunya masih bisa diperdebatkan.
"Data itu memang benar, enggak menipu. Tetapi kan situasinya berbeda. Karena kondisi lalu lintas faktual 2020 belum dapat dijadikan sebagai indikator, sehubungan kondisi pandemi. Sehingga kondisinya abnormal," bilang pria yang akrab disapa Tyas.
Berdasarkan hasil survey Tom Tom, peringkat Jakarta di daftar kota termacet dunia memang selalu mengalami penurunan sejak 4 tahun terakhir. Di tahun 2017, Jakarta menempati peringkat ke-4 kota termacet dunia dengan level kemacetan 66%, lalu pada 2018 peringkatnya turun ke posisi 7, dengan tingkat kemacetan 53%, sementara pada tahun 2019 turun lagi ke peringkat 10, dengan level kemacetan 53%.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB