Selasa, 28 November 2023 11:43:11 WIB

Para Pakar Ekonomi Optimis akan Pemulihan Ekonomi Tiongkok di Tahun 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Yao Yang, Dekan Sekolah Pembangunan Nasional Universitas Peking (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Melihat ke depan hingga tahun 2024, para ekonom mengatakan bahwa Tiongkok akan melihat ekonominya terus pulih dengan ketahanan yang lebih kuat dan kemampuan untuk menangkis risiko, dengan peningkatan di sektor properti.

Mengenai topik hangat dari sektor properti, Yao Yang, Dekan Sekolah Pembangunan Nasional Universitas Peking, memperkirakan bahwa sektor perumahan diantisipasi akan menunjukkan tanda-tanda stabilitas pada kuartal kedua tahun depan.

Dengan latar belakang pasar real estat yang memainkan peran kunci dalam mendukung ekonomi riil Tiongkok, Yao mengatakan bahwa sebuah perubahan dalam ekonomi diharapkan baik dari perspektif jangka panjang maupun jangka pendek.

"Ada dua pendekatan, satu berfokus pada jangka panjang dan yang lainnya pada jangka pendek. Dalam jangka panjang, kita harus mempertimbangkan sisi penawaran, yang mengacu pada kekuatan dan potensi pertumbuhan suatu negara. Dalam jangka pendek, kita harus melihat sisi permintaan, khususnya 'tiga kekuatan pendorong' yang biasanya disebut sebagai konsumsi, investasi, dan ekspor," katanya.

Menurut Wang Yiming, Wakil Ketua China Center for International Economic Exchanges, Tiongkok memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi lebih lanjut.

"Ketika kita berbicara mengenai situasi, ada dua lapisan makna yaitu 'bentuk' dan 'tren'. Kita sering membahas tingkat pertumbuhan, tingkat inflasi, tingkat ketenagakerjaan, dan neraca pembayaran internasional, yang mewakili bentuknya. Tren tergantung pada potensi dan ruang untuk pengembangan ekonomi Tiongkok di masa depan. Karena PDB per kapita kami baru saja mencapai tingkat rata-rata dunia, kami masih memiliki kesenjangan yang signifikan dibandingkan dengan negara-negara besar di dunia," jelas Wang.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner