Kamis, 11 Juli 2024 14:50:35 WIB

Kawasan Industri Ekspres Internasional E-Commerce Lintas Batas Shaanxi telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan internasional

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Xi'an, Radio Bharata Online - Zona Perdagangan Bebas Percontohan Shaanxi yang secara resmi diresmikan tujuh tahun yang lalu telah memantapkan dirinya sebagai pusat perdagangan luar negeri yang dinamis, menawarkan berbagai keuntungan dan peluang bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis mereka.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dalam kerangka kerja sama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Pusat Layanan Perusahaan RCEP diluncurkan di Kota Baru Bandara di Area Baru Xixian pada Mei tahun lalu.

Mulai berlaku pada tahun 2022, RCEP pada akhirnya akan menghilangkan 90 persen tarif barang yang diperdagangkan di antara para penandatangan selama 20 tahun ke depan.

Dengan menyediakan berbagai layanan yang komprehensif, pusat layanan ini telah berhasil mendukung bisnis dalam memanfaatkan manfaat dari berbagai perjanjian perdagangan.

"Kami menyarankan klien kami untuk mengajukan permohonan Surat Keterangan Asal di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Korea Selatan, yang memungkinkan mereka untuk menikmati tarif pajak preferensial, yaitu tarif nol," kata Hu Yingying, seorang karyawan Pusat Layanan Perusahaan RCEP Zona Perdagangan Bebas Percontohan Shaanxi.

"Pusat ini menyediakan layanan 'satu atap' termasuk prosedur seperti aplikasi Surat Keterangan Asal, pemrosesan sertifikat kredit keuangan, koordinasi sistem logistik, dan berbagai sertifikat inspeksi dan karantina," kata Dang Liming, seorang pejabat dari Xixian New Area Airport New City.

Dalam empat bulan pertama tahun ini, perdagangan antara Shaanxi dan negara-negara anggota RCEP lainnya mengalami pertumbuhan sebesar delapan persen dari tahun ke tahun.

RCEP mencakup 10 negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta lima mitra dagang mereka, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Kawasan Industri Ekspres Internasional E-Commerce Lintas Batas Shaanxi telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan internasional.

Dengan mengintegrasikan proses logistik dan pemeriksaan bea cukai, kawasan industri ini memastikan proses bea cukai yang cepat, mengurangi waktu yang diperlukan dari 7-15 hari sebelumnya menjadi tidak lebih dari lima hari.

Untuk barang-barang dari wilayah RCEP, waktu izin dikurangi menjadi hanya enam jam. Proses yang disederhanakan ini telah berkontribusi pada pertumbuhan yang signifikan dalam e-commerce lintas batas.

"Tahun lalu, kami menangani tujuh juta pengiriman untuk pertama kalinya, menduduki peringkat kelima secara nasional dan pertama di antara provinsi-provinsi pedalaman. Pada paruh pertama tahun ini, kami telah menangani lebih dari 3,4 juta pengiriman, naik sekitar 1,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Qi Bo, Kepala Bea Cukai Bandara Internasional Xi'an Xianyang.

Langkah-langkah fasilitasi perdagangan tidak hanya mempercepat proses perizinan, tetapi juga menarik industri baru.

Dengan 47 satelit yang membawa muatan yang berbeda, pusat data satelit penginderaan jauh di zona perdagangan bebas telah menyediakan layanan bagi pengguna dari lebih dari 30 negara dan wilayah dalam melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan berbagai bidang termasuk pertanian, ekologi dan geologi.

"Tahun lalu, kami mencatat lebih dari 5.000 unduhan. Tahun ini, jumlahnya telah melampaui 50.000 unduhan. Pendapatan perusahaan kami telah tumbuh dari 2,6 juta yuan (sekitar 5,8 miliar rupiah) awal menjadi lebih dari 97 juta yuan (sekitar 216 miliar rupiah) tahun lalu, dan kami berharap dapat melampaui 500 juta yuan (sekitar 1,1 triliun rupiah) tahun ini," kata Wang Jinghua, Manajer Pusat Data Besar Satelit Penginderaan Jauh Qinchuangyuan.

Komentar