BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah lembaga think tank yang berbasis di Beijing, dalam sebuah laporan tahunan tentang kegiatan militer AS di Laut Tiongkok Selatan tahun lalu, yang diterbitkan pada hari Senin, menyebutkan, bahwa AS melakukan sekitar 1.000 kali penerbangan dengan pesawat pengintai besar, dalam jarak dekat di atas Laut Tiongkok Selatan pada tahun 2022. Menurut laporan itu, mereka diantaranya mencapai sedekat 13 mil laut, dari garis dasar teritorial Tiongkok.
Laut teritorial suatu negara membentang 12 mil laut dari garis dasarnya, sehingga menunjukkan betapa dekatnya upaya pengintaian AS ke Tiongkok.
Selain itu, US Carrier Strike Groups dan Amphibious Ready Groups memasuki Laut Tiongkok Selatan sebanyak delapan kali, dan kapal selam serang bertenaga nuklir AS terlihat di dalam, dan sekitar kawasan itu setidaknya 13 kali.
Laporan itu juga menyebutkan, kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi secara provokatif ke pulau Taiwan pada Agustus 2022, telah meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan secara signifikan.
Wadah pemikir itu mengatakan, frekuensi dan intensitas aktivitas militer AS di Laut Tiongkok Selatan terus meningkat sejak tahun 2009.
Di masa damai, melakukan kegiatan militer yang sangat intensif di perairan sekitar suatu negara, termasuk sekitar 1.000 sorti operasi pengintaian jarak dekat, dan ratusan latihan militer, bertentangan dengan semangat Piagam PBB, dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Laporan wadah pemikir itu menegaskan, pencegahan dan provokasi AS yang berlebihan terhadap Tiongkok, hanya akan menghasilkan tindakan balasan yang lebih tegas, yang melampaui angan-angan AS. (Global Times)