Selasa, 22 November 2022 7:42:39 WIB

Hidung Kiper Iran Patah dan Berdarah, Pelatih Cemas Gegar Otak Parah
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Penjaga gawang Iran, Alireza Beiranvand dalam penanganan medis usai insiden tubrukan dengan rekan setimnya saat melawan Inggris, Senin (2111). (REUTERS/PAUL CHILDS)

Radio Bharata Online - Penjaga gawang Timnas Iran, kiper Alireza Beiranvand ambruk dengan kondisi hidung berdarah usai bertubrukan dengan rekannya sendiri, Majid Hosseini usai menghalau tendangan Harry Kane saat laga melawan Inggris di Piala Dunia 2022, Senin (21/11) malam.
Manajer Iran Carlos Queiroz mengungkapkan bahwa pemain berusia 30 tahun itu mengalami patah hidung dalam insiden tersebut.

"Menurut informasi medis saya dan juga wasit, mereka tidak dapat menghentikan pendarahan pemain. Itu ada hubungannya dengan hidungnya yang patah," ujar Queiroz dikutip dari UK Daily pascalaga.

Kecaman terhadap Iran muncul lantaran Beiranvand tidak lekas diganti, padahal diyakini ia mengalami insiden horor yang membuatnya harus dalam penanganan medis serius. Namun ia harus tetap berada di lapangan selama kurang lebih sepuluh menit dalam penanganan darurat, hingga akhirnya meminta untuk diganti karena pendarahan yang terus terjadi di hidungnya.

"Saat kembali ingin bermain, pendarahan berhenti sehingga kami pikir dia bisa melanjutkan. Tapi kami memiliki beberapa indikasi bahwa kemungkinan gegar otak. Dia mengalami gegar otak parah dan saat ini sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya

"Makanya terjadi keterlambatan. Itu adalah keraguan antara hidung yang patah dan gegar otak."
Seperti diketahui, Staf medis menghabiskan lebih dari 10 menit untuk memeriksa Beiranvand, yang tampak bingung namun ingin tetap berada di lapangan.

Setelah pergantian jersey, dan meski khawatir dia mungkin mengalami gegar otak, kiper tersebut mencoba untuk terus bermain. Tapi semenit kemudian dia memberi isyarat ke bangku cadangan, menunjukkan dia harus segera digantikan
Para penggemar dan pakar sepak bola mengaku tidak dapat memahami mengapa penjaga gawang diizinkan untuk tetap bertahan.

Mantan pemain timnas Inggris Alan Shearer mengatakan kepada BBC Sport: "Jelas dia tidak pernah dalam kondisi fit. Anda tidak akan pernah membuat pemain mengatakan 'ya, saya ingin keluar'. Pemain akan mengatakan mereka baik-baik saja. Mestinya pihak medis hadir, guna memberikan saran. Mereka telah gagal," ujarnya.

Kecaman serupa juga disampaikan mantan penjaga gawang wanita Inggris Siobhan Chamberlain.
"Ini sulit dipercaya. Dia seharusnya tidak diizinkan untuk melanjutkan. Itu adalah tabrakan yang mengerikan," ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner