Rabu, 13 Januari 2021 4:18:58 WIB

Operasi Pencarian Korban Diperluas, Basarnas Duga Potongan Tubuh Terbawa Arus
Tiongkok

Versiana Eiffel

banner

Sejumlah prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada 1 berusaha mengangkat puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari dasar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin 11 Januari 2021. Kopaska memiliki tugas utama yakni infiltrasi bawah laut guna

Jakarta - Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan operasi pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu dari sisi udara akan diperluas. Ia menjelaskan perluasan operasi dilakukan untuk mencari potongan tubuh korban yang kemungkinan terbawa arus.

"Unit udara akan melaksanakan pencarian dan areanya semakin luas karena kemungkinan ada serpihan atau mungkin ada korban yang terbawa arus," ujar Rasman di Posko JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021.

Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air dari sisi udara meliputi tiga sektor. Sektor pertama, tim akan beroperasi di ketinggian 1.000 kaki di area ditemukannya serpihan bangkai pesawat.

Sementara itu di sektor II, tim akan memantau dari ketinggian 1.500 kaki. Pada sektor III, tim memantau dari di ketinggian 1.000 kaki.

Pencarian juga disebar di area permukaan air yang fokuskan ke enam sektor dengan titik pencarian yang telah ditentukan. Fokus pencarian di atas permukaan air ditetapkan di garis pantai dengan lokasi jangkauan sejauh 25 nautical mil.

Sedangkan pencarian di bawah laut disebar di empat sektor menggunakan side scan sonar, Multibeam echosouder (MBES), ping locator, dan remotely operated underwater vehicle (ROV). Tim, kata Rasman, akan mencari korban dan bangkai pesawat di area ditemukannya body part, flight data recorder atau FDR, dan serpihan pesawat yang sudah dievakuasi sebelumnya.

Sama seperti operasi sebelumnya, tim hari ini akan befokus mencari kotak hitam atau black box cockpit voice recorder (CVR). Secara simultan, tim juga terus mengevakuasi korban.

Pada pencarian hari keempat Selasa, 12 Januari, tim gabungan telah menemukan kotak hitam atau black box berisi FDR. FDR adalah rekaman data penerbangan. Tim pun kini tengah mencari bagian black box yang berupa cockpit voice recorder (CVR) atau percakapan dalam kokpit.

Tim SAR kemarin juga berhasil mengevakuasi 139 kantong jenazah, 26 kantong kecil berisi potongan bangkai pesawat berukuran kecil, dan 26 potongan pesawat besar.

 

Sumber : Sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1422733/operasi-pencarian-korban-diperluas-basarnas-duga-potongan-tubuh-terbawa-arus?page_num=2

Komentar

Berita Lainnya