Minggu, 14 Maret 2021 4:34:54 WIB
Norwegia Selidiki 3 Nakes yang Alami Pendarahan Usai Divaksinasi AstraZeneca
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Ilustrasi (Foto: BBC Magazine)
Otoritas Kesehatan Norwegia melaporkan tiga tenaga kesehatannya kini dirawat di rumah sakit usai menerima vaksin AstraZeneca. Disebutkan ketiganya mengalami pendarahan, pembekuan darah, dan penurunan jumlah trombosit darah.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (14/3/2021) Norwegia sudah menghentikan peluncuran vaksin tersebut pada Kamis (11/3), menyusul langkah Denmark, Islandia dan negara lainnya.
"Kami tidak tahu apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin," kata Sigurd Hortemo, seorang dokter senior di Badan Obat Norwegia mengatakan pada konferensi pers yang diadakan bersama dengan Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.
Ketiga tenaga kesehatan yang kini masih dirawat di rumah sakit seluruhnya berusia di bawah 50 tahun.
"Mereka memiliki gejala yang sangat tidak biasa: pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah," kata Steinar Madsen, Direktur Medis di Badan Obat Norwegia mengatakan kepada penyiar NRK."Regulator obat Eropa (EMA) akan menyelidiki tiga insiden tersebut," tambah Hortemo.
"Mereka sakit parah ... Kami menangani ini dengan sangat serius," katanya, menambahkan pihak berwenang telah menerima pemberitahuan tentang kasus tersebut pada hari Sabtu (13/3).
AstraZeneca tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar mengenai kasus tersebut.
Sebelum Denmark dan Norwegia, Austria menghentikan vaksin AstraZeneca saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru.
Sementara itu, pada Kamis (11/3) EMA mengatakan manfaat vaksin melebihi risikonya dan dapat terus diberikan. Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan tidak ada alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin virus Corona buatan AstraZeneca.
Juru bicara WHO, Margaret Harris mengatakan vaksin AstraZeneca aman digunakan.
"AstraZeneca adalah vaksin yang unggul, sama seperti vaksin-vaksin lain yang sedang digunakan, dan seperti yang saya katakan, kami telah mengkaji data kematian, sejauh ini tidak ada kematian yang diakibatkan oleh vaksinasi," tegasnya."Amatlah penting dipahami bahwa pihak berwenang di sejumlah negara itu mengatakan manfaatnya lebih besar dibandingkan risikonya, dan itu sangat penting. Sekarang, satu-satunya alasan penangguhan di sejumlah negara adalah karena mereka meneliti sinyal-sinyal keamanan itu.detiknews
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB