BEIJING, Radio Bharata Online – Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang saat menyampaikan laporan kerja pemerintah pada pertemuan pembukaan sesi pertama Kongres Rakyat Nasional ke-14 di Beijing pada hari Minggu mengatakan, Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar 5 persen untuk tahun 2023.

Investor internasional memperkirakan rebound yang kuat dalam ekonomi Tiongkok. Morgan Stanley, misalnya, memperkirakan ekonomi Tiongkok tumbuh 5,7 persen pada 2023.  Sementara Deutsche Bank memproyeksikan pertumbuhan 6 persen tahun ini, jika pasar properti Tiongkok kembali bangkit.

Negara ini telah menetapkan target untuk menciptakan 12 juta pekerjaan baru di daerah perkotaan, dengan tingkat pengangguran perkotaan yang disurvei berada di sekitar 5,5 persen.

Tiongkok melampaui target penciptaan lapangan kerja tahunannya pada tahun 2022, dan para pejabat telah menekankan pentingnya melanjutkan kebijakan yang mengutamakan pekerjaan pada tahun ini.

Terkait inflasi, Tiongkok bertujuan untuk menopang pertumbuhan harga konsumen sekitar 3 persen, dengan pendapatan pribadi yang secara umum sejalan dengan target pertumbuhan nasional negara tersebut.

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan, penting untuk memprioritaskan stabilitas ekonomi dan mengejar kemajuan, sambil memastikan stabilitas pada tahun 2023.

Perdana Menteri Li mengatakan, bahwa pendapatan penduduk harus ditingkatkan melalui berbagai saluran, dan pemulihan konsumsi dan jasa harus didorong. Dia juga mencatat insentif kebijakan dalam mendorong investasi swasta.

Li mengatakan, Tiongkok harus mempercepat modernisasi sistem industri, dengan mempercepat penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi mutakhir. Mengenai ekonomi digital, Li mengatakan bahwa Tiongkok harus meningkatkan pengawasan rutin dan mendukung pengembangan platform ekonomi.  (CGTN)