Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan informal dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Guangzhou, Propinsi Guangdong Jumat kemarin (07/04).
Pada kesempatan itu, Xi Jinping menunjukkan, mengenal Tiongkok kini hendaknya mulai mengenal sejarah Tiongkok dulu. Kota Guangzhou adalah tempat asalnya revolusi demokrasi dan garda depan reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Lebih dari 1.000 tahun yang lalu, Guangzhou adalah titik awal Jalur Sutera Maritim. Lebih dari 100 tahun yang lalu, di sini dibuka pintu kemajuan Tiongkok zaman sekarang, dan lebih dari 40 tahun yang lalu, di sini juga ditempuhkan jalan pembangunan daerah istimewa ekonomi. Kini Guangzhou sedang aktif mendorong pembangunan wilayah teluk Guangdong, Hong Kong dan Makao, terus memainkan peran pelopor dan lokomotif di bidang perkembangan berkualitas.
Xi Jinping memperkenalkan fitur hakiki dan esensi inti modernisasi ala Tiongkok, ditekankannya dan ditunjukkannya, modernisasi ala Tiongkok yang sedang didorong secara menyeluruh oleh Tiongkok adalah teori dan praktek modernisasi sosialisme berciri khas Tiongkok yang terbentuk berangsur-angsur dengan berkali-kali reformasi dan keterbukaan serta perkembangan inovatif, sesuai dengan aturan umum modernisasi tapi pun memiliki sifat unik. Kami penuh keyakinan akan prospek perkembangan Tiongkok. Perancis disambut terus aktif mengikuti Pameran Perdagangan Guangzhou (Canton Fair), Ekspo Impor Internasional Shanghai (CIIE) dan Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) agar lebih lanjut memperluas pasar Tiongkok.
Xi Jinping menunjukkan, penyebab krisis Ukraina sangat kompleks, kelangungannya terus tidak bermanfaat bagi berbagai pihak, sedini mungkin gencatan api sesuai dengan kepentingan berbagai pihak terakit dan seluruh dunia. Penyelesaian dengan jalur politik adalah jalan keluar tepat yang satu-satunya. Mengenai masalah Ukraina, Tiongkok mutlak tidak menanganinya dengan bertolak dari kepentingan sendiri, melainkan selalu berpegang pada pendirian yang adil. Berbagai pihak terkait hendaknya memikul tanggung jawabnya, berupaya bersama agar menciptakan persyaratan demi penyelesaian dengan jalur politik. Perancis disambut mengajukkan rancangan konkret mengenai penyelesaian krisis dengan jalur politik, Tiongkok bersedia memberi dukungan dan juga bersedia memainkan peran konstruktif .
Pewarta : CRI