Selasa, 28 Maret 2023 13:3:47 WIB

Tiongkok Rilis Laporan Pelanggaran HAM AS Tahun 2022
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Kampanye Black & Native Lives Matter di Amerika Serikat (CMG)

Radio Bharata Online - Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok pada hari Selasa (28/3) mengeluarkan Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat pada tahun 2022. Laporan itu menyebut bahwa tahun 2022 menjadi saksi kemunduran penting bagi hak asasi manusia di Negeri Paman Sam. 

Laporan ini juga menunjukkan fakta bahwa di Amerika Serikat, sebuah negara yang menyebut dirinya sebagai "pembela hak asasi manusia", penyakit kronis seperti politik uang, diskriminasi rasial, kekerasan senjata dan polisi, serta polarisasi kekayaan justru merajalela. 

Selain itu, perundang-undangan dan keadilan hak asasi manusia telah mengalami kemunduran yang ekstrem, semakin merusak hak-hak dasar dan kebebasan rakyat Amerika, kata laporan itu. 

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa AS adalah negara yang ditentukan oleh kekerasan ekstrem, dan orang-orangnya terancam oleh kejahatan kekerasan dan penegakan hukum yang kejam, serta keselamatan pribadi warga negara tidak dapat dijamin. Penjara penuh sesak dan telah menjadi fasilitas perbudakan modern, di mana kerja paksa dan eksploitasi seksual adalah hal biasa.

Demokrasi ala Amerika telah kehilangan basis populernya. Biaya pemilu di AS telah melonjak berulang kali, donasi "emas hitam" diam-diam memanipulasi hasil pemilu, polarisasi politik dan fragmentasi sosial membuat sulit untuk mencapai konsensus demokrasi, dan ada keputusasaan yang meluas tentang demokrasi gaya Amerika, lanjut laporan itu. 

Laporan tersebut pun menyoroti meningkatnya rasisme di AS dan meluasnya diskriminasi terhadap minoritas. Harapan hidup telah turun tajam sementara kematian akibat penyalahgunaan narkoba terus meningkat, dan lingkungan tempat tinggal anak-anak mengkhawatirkan.

Di bawah interaksi pola distribusi ekonomi yang terpolarisasi, pola sosial konflik rasial, dan pola politik yang dikendalikan oleh kelompok kepentingan modal, AS semakin jatuh ke dalam jurang kegagalan institusional, kurangnya pemerintahan, perpecahan etnis, dan kerusuhan sosial beberapa tahun belakangan, kata laporan itu.

Laporan ini juga mengatakan bahwa politisi AS yang melayani kepentingan oligarki tidak hanya secara bertahap kehilangan kehendak subyektif dan kemampuan obyektif untuk menanggapi tuntutan dasar rakyat biasa dan membela hak-hak dasar warga negara biasa, sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah struktural dan permanen hak asasi manusia mereka sendiri, tetapi juga secara sewenang-wenang menggunakan hak asasi manusia sebagai senjata untuk menyerang negara lain, menciptakan konfrontasi, perpecahan dan kekacauan di masyarakat internasional, dan telah menjadi pengacau serta penghambat kemajuan hak asasi manusia global.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner