Minggu, 26 September 2021 8:52:20 WIB
Platform Sosmed Tiongkok Larang Influencer Online Manfaatkan Buddhisme Untuk Konten
Teknologi
Angga Mardiansyah
Influencer Yang mengaku sebagai Buddhist - Image from Weibo
Seorang wanita sedang berdoa di depan patung Buddha, yang lain melukis bagian-bagian dari kitab suci Buddha di kukunya, dan satunya lagi duduk menulis teks-teks agama tetapi dalam urutan yang salah.
Para wanita itu adalah influencer online, bagian dari komunitas yang berkembang yang menggunakan agama Buddha untuk konten media sosial mereka.
Dikenal sebagai foyuan (sosialita Buddhis perempuan), para wanita biasanya memposting foto, sering dalam pose menggoda dan terkadang mengenakan pakaian terbuka, dan berharap mendapatkan endorsement produk yang berkaitan dengan budaya Buddhis.
Dilansir dari Sixth Tone pada Jumat (24/9/2021), tren tersebut muncul awal tahun ini di media sosial Tiongkok, juga tempat melahirkan kata-kata viral baru-baru ini seperti tang ping dan jing fen.
Pada hari Kamis (23/9/2021), platform media sosial TikTok dan Little Red Book mengatakan mereka menangguhkan beberapa akun influencer online yang mengecap dirinya sebagai sosialita Buddhis untuk tujuan marketing palsu. Platform juga menghapus lusinan posting dan video terkait yang melibatkan konten semacam itu.
Para influencer - Image from Twitter
Buddha adalah salah satu dari lima agama yang diakui secara resmi di Tiongkok, tetapi komersialisasinya selama bertahun-tahun telah menyebabkan pengawasan yang lebih besar untuk mengakhiri praktik-praktik semacam itu.
Pada tahun 2017, pihak berwenang Tiongkok melarang kegiatan keagamaan yang mencari untung, serta melarang operasi komersial kuil.
Setelah tren sosialita Buddhis perempuan, media pemerintah Tiongkoka yang berpengaruh telah bersatu untuk mengecam perilaku tersebut.
Sebuah komentar yang diterbitkan oleh stasiun televisi pemerintah China Central Television pada hari Kamis lalu mengatakan bahwa sosialita Buddhis tidak hanya menghancurkan suasana serius di tempat-tempat keagamaan, tetapi juga diduga melanggar peraturan yang melarang promosi komersial atas nama agama.bolong.id
Komentar
Berita Lainnya
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Jalur Kereta Cepat Lintas Laut Pertama di Tiongkok Teknologi
Rabu, 4 November 2020 2:36:52 WIB
Tiongkok Tegas Menentang Terorisme dan Kejahatan Kekerasan Dalam Bentuk Apa Pun Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi
Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB
Roket Tiongkok Long March-6 Bawa 13 Satelit Sekaligus Sukses Meluncur ke Orbit Teknologi
Jumat, 6 November 2020 19:42:36 WIB
Agregat Ekonomi Shanghai Naik ke Urutan Keenam Dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
Alibaba Cloud Bukukan Pendapatan Rp32 Triliun pada Kuartal Ketiga 2020 Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Peminat Bahasa Jawa di China membeludak, kelas dibatasi Teknologi
Rabu, 11 November 2020 20:50:24 WIB
Biro Pos Nasional: Jumlah Kiriman Paket via Jasa Kurir Hari Belanja “11.11†Cetak Rekor Baru Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB
100 Pebisnis Asing Pelajari Proposal Five-year Plan ke-14 China Teknologi
Kamis, 12 November 2020 21:8:43 WIB