Selasa, 13 Desember 2022 9:34:55 WIB
Perdana Menteri Tiongkok mengimbau ROK untuk bersama-sama melindungi industri, rantai pasokan
International
AP Wira
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang berpidato pada Dialog Pengusaha Tiongkok-ROK ketiga dan Mantan Pejabat Tinggi melalui video di Beijing, Tiongkok, 12 Desember 2022. /Xinhua
BEIJING, Radio Bharata Online - Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang pada hari Senin meminta Tiongkok dan Republik Korea (ROK) untuk melakukan upaya bersama untuk menjaga stabilitas dan kelancaran arus industri dan rantai pasokan regional dan global.
Li membuat pernyataan tersebut saat berpidato pada Dialog Pengusaha Tiongkok-ROK ketiga dan Mantan Pejabat Tinggi melalui video.
Memperhatikan bahwa kedua negara merayakan peringatan 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik belum lama ini, Li mengatakan bahwa Tiongkok dan ROK adalah mitra yang tidak dapat dipisahkan.
Tiongkok siap bekerja sama dengan ROK untuk menjunjung tinggi persahabatan bertetangga yang baik, saling menghormati dan perlakuan setara, dan untuk mempromosikan pengembangan hubungan bilateral yang sehat dan mantap, memanfaatkan kekuatan saling melengkapi mereka dan memperdalam kerja sama di bidang-bidang seperti manufaktur teknologi tinggi, ekonomi hijau dan data besar, kata Li.
Kedua belah pihak harus berusaha untuk menyelesaikan fase kedua negosiasi perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-ROK pada tanggal awal, dan bersama-sama menjaga stabilitas dan kelancaran arus industri dan rantai pasokan regional dan global, tambah Li.
Li mengatakan bahwa keterbukaan membawa kemajuan, mendorong perkembangan dan merangsang inovasi. Tiongkok tetap berkomitmen pada kebijakan dasar negaranya untuk membuka diri, dan akan membuka pasar domestiknya lebih lanjut, melindungi hak dan kepentingan investor asing, mendorong lingkungan bisnis internasional berbasis pasar dan hukum, dan mendorong persaingan yang adil di antara semua jenis perusahaan.
Ditambahkannya, "Tiongkok menyambut perusahaan dari seluruh dunia, termasuk ROK, untuk terus memperluas kerja sama dengan Tiongkok demi keuntungan bersama yang lebih besar.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB