Sabtu, 1 April 2023 11:40:39 WIB
Penduduk Kenya dan India Berbagi Pandangan Soal Konsep Demokrasi
International
Eko Satrio Wibowo
Penduduk Nairobi bernama Edgar Juma (CMG)
Radio Bharata Online - Penduduk Kenya dan India telah mengungkapkan pandangan mereka yang berbeda tentang konsep demokrasi, yang menunjukkan bahwa mungkin tidak ada standar demokrasi yang universal.
Demokrasi adalah sesuatu yang dikejar umat manusia selama berabad-abad. Terpisah ribuan mil, penduduk dari dua benua yang berbeda telah berbagi pandangan mereka tentang apa yang diperlukan oleh demokrasi, selama wawancara dengan China Global Television Network (CGTN).
"Ketika saya berpikir tentang demokrasi, yang saya lihat adalah kemampuan orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kemampuan orang untuk menyampaikan pendapatnya," kata penduduk Nairobi bernama Edgar Juma.
Warga Nairobi lainnya, Maina Mwangi, percaya bahwa persatuan dan kolektivitas adalah hal yang dibutuhkan demokrasi untuk berkembang.
"Jika kita bersatu, bukankah kita akan melakukan sesuatu yang baik? Dan demokrasi seperti itulah yang kita inginkan, sehingga kita mendengarkan orang ini dan orang itu, sehingga kita dapat bersatu dan mencapai sesuatu yang hebat. Demokrasi seperti itulah yang dapat membawa perubahan di Kenya. Tetapi jika kita tidak mendengarkan orang lain dan hanya melakukan apa yang kita inginkan, maka kita akan kalah," jelas Mwangi.
Di mata Vipul Maheshwari, seorang warga Delhi, demokrasi membutuhkan kompromi, koordinasi, dan kolaborasi. "Mungkin satu orang merasa bahwa ini sepenuhnya benar dan satu orang merasa, tidak, ini tidak benar. Dan kemudian demokrasi akan dapat membedakan dan akhirnya menemukan solusinya," ujar Maheshwari.
Penduduk Delhi lainnya bernama Deepak Mathur percaya kedaulatan nasional adalah pilar demokrasi. "Masyarakat demokratis harus sangat mandiri, bebas dari segalanya," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB