Selasa, 13 Desember 2022 9:52:36 WIB
Orang-orang mengantri di luar klinik demam di rumah sakit Tiongkok untuk pemeriksaan COVID-19 pada Senin
Kesehatan
Endro

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengumpulkan sampel swab dari seorang pria di lokasi pengujian asam nukleat, saat wabah penyakit virus corona berlanjut di Shanghai, 12 Desember 2022. REUTERS/Aly Song
BEIJING, Radio Bharata Online - Orang-orang mengantri di luar klinik demam di rumah sakit Tiongkok untuk pemeriksaan COVID-19 pada Senin, menjadi pertanda baru penyebaran cepat, justru setelah pihak berwenang mulai membongkar peralatan tes yang biasa mereka gunakan, untuk mengawasi warga dan membatasi pergerakan .
Tiga tahun setelah pandemi, Tiongkok sekarang berusaha menyelaraskan dengan dunia, yang sebagian besar telah dibuka kembali untuk hidup dengan COVID.
Beijing telah membatalkan pengujian wajib, dan pada Selasa pagi akan mulai menonaktifkan aplikasi seluler, yang digunakan untuk melacak riwayat perjalanan pada populasi 1,4 miliar orang.
Aplikasi yang mengidentifikasi pelancong ke daerah yang terkena COVID, ditutup pada tengah malam hari Senin, demikian sebagaimana pemberitahuan di akun resmi WeChat.
Liu Xingliang, seorang peneliti di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, seperti dikutip oleh radio pemerintah mengatakan, aplikasi tersebut telah mengumpulkan sejumlah besar informasi pribadi dan sensitif, dan semua datanya harus dihapus tepat waktu.
Raksasa telekomunikasi milik negara, China Unicom mengatakan, pada Senin malam (pergantian hari Selasa), akan menghapus data rencana perjalanan seluler pengguna, yang sebelumnya digunakan untuk mengidentifikasi pelancong di daerah yang dilanda COVID.
Di Shanghai, kota terbesar di Tiongkok yang sempat mengalami penguncian selama dua bulan pada awal 2022, mulai Selasa tidak ada distriknya yang akan dianggap berisiko tinggi, yang berarti, akhir dari tindakan yang menjebak orang di dalam rumah mereka.
Secara nasional, pihak berwenang terus merekomendasikan pemakaian masker dan vaksinasi, terutama untuk orang lanjut usia.
Dalam komentar pada hari Senin di surat kabar Shanghai Securities News, Zhang Wenhong, kepala tim ahli di pusat komersial, mengatakan wabah saat ini dapat mencapai puncaknya dalam sebulan, meskipun pandemi mungkin berakhir tiga hingga enam bulan kemudian.
Dalam sebuah posting WeChat, tim Zhang mengatakan bahwa meskipun melonjak, varian Omicron saat ini tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang, dan untuk itu masyarakat harus optimis.
Menurut Zhang, kini saatnya untuk keluar dari terowongan, dimana udara segar, sinar matahari, dan perjalanan bebas, semua sudah menunggu. (Reuters)
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB