Kamis, 6 Maret 2025 14:6:35 WIB
Para Ekonom Bicara tentang Komitmen Pemerintah Tiongkok untuk Pacu Belanja Konsumen
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Zou Yunhan, Wakil Direktur Kantor Penelitian Makroekonomi, Pusat Informasi Negara di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kebijakan yang lebih kuat untuk memacu konsumsi, seperti mendukung program tukar tambah barang konsumsi dan meningkatkan mekanisme pertumbuhan upah, akan membantu mendorong restrukturisasi ekonomi dan mempertahankan pertumbuhan jangka panjang, kata dua pakar saat berbagi interpretasi mereka tentang laporan kerja pemerintah yang disampaikan oleh Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dalam sidang tahunan legislatif nasional pada hari Rabu (5/3).
Menurut laporan kerja pemerintah, Tiongkok akan berupaya keras untuk meningkatkan konsumsi dan pengembalian investasi serta merangsang permintaan domestik secara menyeluruh sebagai salah satu tugas utama untuk tahun 2025.
Sehubungan dengan hal ini, obligasi negara khusus jangka sangat panjang senilai total 300 miliar yuan (sekitar 676 triliun rupiah) juga akan diterbitkan untuk mendukung program tukar tambah barang konsumsi, kata Li Qiang saat menyampaikan laporan kerja pemerintah atas nama Dewan Negara.
"300 miliar yuan tahun ini menandai peningkatan signifikan dari tahun lalu. Sejak awal tahun ini, langkah-langkah khusus telah diperkenalkan untuk mempromosikan peningkatan peralatan skala besar dan program tukar tambah barang konsumsi dengan intensitas dan cakupan yang lebih besar. Misalnya, jumlah kategori peralatan rumah tangga (yang memenuhi syarat untuk kampanye) telah meningkat dari delapan menjadi 12, dengan telepon pintar dan produk digital sekarang disertakan. Selain itu, penerapan program tukar tambah untuk produk pintar dan ramah lingkungan sedang dipercepat, memastikan bahwa inovasi ini bergerak cepat dari pabrik ke rumah masyarakat," kata Zou Yunhan, Wakil Direktur Kantor Penelitian Makroekonomi, Pusat Informasi Negara di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
Selain perluasan kebijakan subsidi tukar tambah untuk barang konsumsi, tahun ini juga akan melihat diperkenalkannya langkah-langkah khusus untuk meningkatkan daya beli, meningkatkan pasokan berkualitas tinggi, dan memperbaiki lingkungan konsumsi.
"Kebijakan baru lebih berfokus pada reformasi struktural, dengan meningkatkan mekanisme pertumbuhan upah untuk meningkatkan pendapatan bagi kelompok berpendapatan rendah dan menengah serta mengurangi beban keuangan mereka. Selain itu, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli konsumen jangka panjang. Langkah-langkah ini berupaya mengalihkan konsumsi dari perluasan skala ke peningkatan kualitas, mengatasi ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran, dan menciptakan siklus positif di mana konsumsi mendorong investasi dan investasi mengoptimalkan penawaran," jelas Zhang Linshan, Peneliti di Lembaga Penelitian Makroekonomi Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
