Selasa, 24 September 2024 13:14:27 WIB
Tiongkok dan Swiss Buka Pembicaraan tentang Peningkatan Perjanjian Perdagangan Bebas
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Gedung Kantor Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dan Swiss pada hari Senin (23/9) memulai negosiasi mengenai peningkatan perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) Tiongkok-Swiss. Kedua belah pihak sepakat untuk mengintensifkan konsultasi dan mencapai perjanjian peningkatan tingkat tinggi sesegera mungkin atas dasar saling menguntungkan.
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, dan Guy Parmelin, Anggota Dewan Federal Swiss dan Kepala Departemen Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Federal Swiss, mengumumkan peluncuran pembicaraan melalui siaran langsung.
Wang mengatakan bahwa sejak mulai berlaku 10 tahun lalu, FTA Tiongkok-Swiss telah memainkan peran positif dalam mendorong pertumbuhan perdagangan bilateral, dan perusahaan-perusahaan di kedua negara benar-benar memperoleh manfaat.
Peningkatan FTA akan membantu memperluas perdagangan bilateral dan meningkatkan investasi dua arah, serta mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, kata Wang, seraya menambahkan bahwa hal itu juga akan menunjukkan dukungan kedua negara terhadap perdagangan bebas dan keterbukaan terhadap dunia luar pada saat globalisasi ekonomi menghadapi hambatan.
Parmelin mengatakan bahwa dengan meningkatnya proteksionisme perdagangan secara global, sangatlah penting bahwa Tiongkok dan Swiss telah meluncurkan negosiasi peningkatan FTA mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara selalu berkomitmen untuk membangun lingkungan yang terbuka dan terstandardisasi untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional, dan hal itu telah mengirimkan sinyal positif kepada dunia luar bahwa kedua negara akan memperdalam kerja sama, tambahnya.
FTA Tiongkok-Swiss ditandatangani pada bulan Juli 2013 dan mulai berlaku pada bulan Juli 2014.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB