Shaanxi, Bharata Online - Sungai Kuning, sungai terpanjang kedua di Tiongkok, mengalami banjir pertama tahun ini setelah hujan deras, demikian diumumkan Komisi Konservasi Sungai Kuning dari Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok pada hari Senin (13/10).
Akibat hujan deras di bagian hilir dan tengah Sungai Kuning sejak Jumat (10/10) hingga Minggu (12/10, debit air di stasiun hidrologi Tongguan di aliran utama sungai tersebut melonjak hingga 5.010 meter kubik per detik pada Minggu malam, melampaui ambang batas kriteria banjir.
Menurut komisi tersebut, dipengaruhi oleh aliran gabungan dari Sungai Weihe, anak sungai terbesar Sungai Kuning dan aliran utama utara Sungai Kuning, banjir terjadi pada pukul 23.00 pada hari Minggu (12/10).
Komisi itu juga mengatakan, ketinggian air diperkirakan akan terus meningkat, dan situasi pengendalian banjir di bagian tengah dan hilir Sungai Kuning masih parah.
Akibat hujan deras, Sungai Weihe dan Sungai Fenhe, anak sungai terbesar kedua Sungai Kuning, mengalami banjir yang melebihi tingkat peringatan. Terkait asal banjir, banjir Sungai Kuning saat ini utamanya bersumber dari Sungai Weihe, menandai banjir terbesar yang tercatat pada pertengahan Oktober untuk Sungai Weihe dalam sejarah.
"Banjir terjadi relatif terlambat. Stasiun hidrologi Tongguan mengalami banjir lebih dari 5.000 meter kubik per detik, yang terakhir sejak tahun 1964. Terjadi peningkatan curah hujan yang tidak normal. Sejak awal Oktober, bagian tengah Sungai Kuning telah mengalami empat kali hujan deras, dengan curah hujan kumulatif 6,5 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, menandai tingkat tertinggi yang tercatat dalam sejarah," kata Zhang Bingduo, Direktur Divisi Perencanaan Biro Pencegahan Bencana Banjir dan Kekeringan Komisi Konservasi Sungai Kuning.
Bagian Tongguan dari Sungai Kuning, tempat sungai tersebut bertemu dengan Sungai Weihe, mengalami kenaikan muka air yang signifikan pada hari Senin (13/10). Menanggapi berlalunya aliran puncak, pemerintah daerah segera mengaktifkan respons pengendalian banjir Level IV. Mereka telah mengerahkan personel untuk membersihkan bantaran sungai dan menerapkan langkah-langkah pengendalian sementara di daerah dataran rendah, seperti tempat-tempat wisata di sepanjang bantaran sungai, dengan melarang akses untuk memastikan keamanan. Pemerintah daerah juga telah menginformasikan bahwa aliran puncak di bagian ini saat ini stabil.
Sungai Kuning masih berada di musim banjir, dengan ketinggian air diperkirakan akan terus meningkat. Aliran banjir puncak diperkirakan akan mencapai sekitar 6.000 meter kubik per detik sekitar hari Rabu (15/10). Komisi tersebut mengatakan akan meningkatkan sistem pemantauan, prakiraan, dan peringatan dini.
Selain itu, komisi itu akan mendesak pemerintah daerah untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan banjir yang komprehensif guna memastikan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat.
Tiongkok telah melakukan penomoran banjir sejak tahun 1998. Praktik ini dapat mengingatkan masyarakat tentang sungai mana yang banjir dan meningkatkan kesadaran publik akan pencegahan risiko banjir. Praktik ini juga memberi peringatan kepada departemen pengendalian banjir tentang potensi risiko kegagalan tampungan dan perlunya memperkuat upaya pencegahan banjir.