Selasa, 18 Februari 2025 16:41:3 WIB

Paviliun Tiongkok

Teknologi

Eko Satrio Wibowo

Abu Dhabi, Radio Bharata Online - Tiongkok memamerkan serangkaian produk pertahanan mutakhirnya di Pameran dan Konferensi Pertahanan Internasional 2025 yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Senin (17/2).

Acara tersebut menarik 1.565 perusahaan pertahanan dari lebih dari 65 negara untuk memamerkan teknologi dan solusi pertahanan terbaru, menandai edisi terbesar yang pernah ada dan menampilkan pertahanan luar angkasa, aplikasi teknologi AI, dan sistem tak berawak di sektor pertahanan.

Paviliun Tiongkok, yang terdiri dari sekitar 60 perusahaan pertahanan Tiongkok, merupakan salah satu paviliun nasional terbesar dari 41 paviliun nasional. Paviliun tersebut mencakup sektor pertahanan tradisional serta inovasi terbaru dalam teknologi siber, AI, dan drone, dan menawarkan solusi Tiongkok untuk perdamaian dan keamanan global.

Di antara semua pameran, salah satu produk unggulan dari kelompok Tiongkok adalah sistem artileri terbaru dengan fungsi autoloader.

"Menara ini mengadopsi desain modular, artinya terpisah dari sasis. Dalam modul artileri tradisional, kami memiliki pemuat dan penembak. Namun, artileri tak berawak kami memiliki desain terintegrasi dengan kontrol sekali klik, yang tidak memerlukan operator tambahan. Begitu berada di medan perang, seluruh proses, mulai dari pemuatan, orientasi, dan penanganan amunisi hingga penembakan, diotomatisasi," jelas Chen Xiangyu, seorang peserta pameran Tiongkok.

Sorotan lainnya adalah sistem informasi elektronik terintegrasi Tiongkok yang dirancang untuk peperangan elektronik, domain terdepan dalam peperangan modern. Terdiri dari lusinan peralatan, sistem ini mengintegrasikan komunikasi, radar, dan kapasitas pengacauan listrik-optik.

"Misalnya, kami memiliki kelompok peralatan pengacauan radar khusus untuk melawan radar, dan kelompok yang berfokus pada pengacauan komunikasi radio musuh. Selain itu, kelompok peralatan pertahanan terminal yang kami pamerkan di bagian belakang menargetkan pesawat nirawak kecil di medan perang. Sistem ini mengintegrasikan berbagai fungsi antipesawat nirawak dan bahkan dapat dipasang pada kendaraan," ujar Liu Shuang, anggota staf lain di Paviliun Tiongkok.

Komentar