Selasa, 14 Januari 2025 12:48:6 WIB
Pejabat: Impor Tiongkok Memiliki Ruang yang Cukup untuk Tumbuh pada Tahun 2025
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Lyu Daliang, Direktur Departemen Statistik dan Analisis di bawah Administrasi Umum Bea Cukai (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Impor Tiongkok memiliki banyak ruang untuk tumbuh secara stabil di tahun baru karena ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut berkomitmen untuk lebih membuka diri guna berbagi pasarnya yang luas dan peluang pembangunan yang melimpah dengan dunia, kata seorang pejabat senior bea cukai pada hari Senin (13/1).
Pada tahun 2024, total impor dan ekspor barang Tiongkok mencapai 43,85 triliun yuan (sekitar 97 ribu triliun rupiah), naik 5 persen dari tahun ke tahun, mencapai rekor tertinggi baru, menurut data yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai atau General Administration of Customs (GAC).
Data tersebut menunjukkan bahwa ekspor tumbuh 7,1 persen dari tahun ke tahun menjadi 25,45 triliun yuan (sekitar 57 ribu triliun rupiah) tahun lalu, sementara impor meningkat 2,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 18,39 triliun yuan (sekitar 41 ribu triliun rupiah).
Lyu Daliang, Direktur Departemen Statistik dan Analisis di bawah Administrasi Umum Bea Cukai, menjelaskan beberapa alasan mengapa impor tertinggal dari ekspor pada paruh kedua tahun 2024.
"Kinerja impor Tiongkok pada paruh kedua tahun lalu merupakan hasil dari berbagai faktor yang berperan. Dipengaruhi oleh harga komoditas internasional, Tiongkok mengalami penurunan harga komoditas utama selama paruh kedua tahun lalu, seperti minyak mentah dan bijih besi, masing-masing turun sebesar 9 persen dan 16,7 persen. Penurunan harga ini memberikan pengekangan tertentu pada pertumbuhan nilai impor. Selain itu, beberapa negara mempolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan, menyalahgunakan langkah-langkah pengendalian ekspor untuk secara tidak adil membatasi ekspor ke Tiongkok; jika tidak, Tiongkok mungkin telah mengimpor lebih banyak," jelas Lyu.
Tahun lalu, Tiongkok mengimpor hampir tiga miliar ton komoditas curah, lebih dari tujuh triliun yuan produk mekanik dan listrik, dan hampir 1,8 triliun yuan barang konsumsi, kata GAC.
Menurut Organisasi Perdagangan Dunia, pada tiga kuartal pertama tahun 2024, ekspor Tiongkok mencapai 14,5 persen dari total global sementara impor mencapai 10,5 persen, meningkat masing-masing sebesar 0,3 dan 0,1 poin persentase dari tahun ke tahun sehingga mengukuhkan posisi Tiongkok sebagai negara perdagangan barang terbesar di dunia.
Lyu juga mengatakan ada ruang substansial untuk pertumbuhan impor yang stabil pada tahun 2025 karena Tiongkok memiliki pasar yang besar dengan potensi besar dan tetap berkomitmen untuk memperluas impor guna berbagi peluang pembangunannya dengan dunia.
"Pada tahun 2030, impor dari negara-negara berkembang saja dapat melampaui 8 triliun dolar AS (sekitar 130 ribu triliun rupiah). Seiring dengan meningkatnya permintaan domestik Tiongkok di semua lini dan keterbukaan sukarela dan unilateral yang meluas secara tertib, pasar negara yang luas itu niscaya akan memberi dunia peluang yang lebih besar dan pilihan yang lebih beragam," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB