Jumat, 25 Agustus 2023 14:56:37 WIB

Peternak Babi di Tiongkok Dapat Keuntungan dari Kenaikan Harga Babi
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Baocun, seorang peternak babi lokal (CMG)

Zunhua, Radio Bharata Online - Para peternak babi di Tiongkok dapat bernapas lega karena harga babi telah naik di atas level impas untuk pertama kalinya di negara tersebut tahun ini.

Di Kota Zunhua, Provinsi Hebei, Tiongkok utara, harga babi telah naik lebih dari 20 persen menjadi sekitar 17,4 yuan (sekitar 36 ribu rupiah) per kilogram sejak paruh kedua bulan Juli 2023. Berkat kenaikan harga ini, banyak peternak yang kembali meraup untung setelah mengalami kerugian besar pada periode Januari-Juli 2023.

"Dengan harga 8,7 atau 8,8 yuan (sekitar 18 ribu rupiah per 500 gram), saya dapat menghasilkan 200 hingga 300 yuan (420 ribu hingga 630 ribu rupiah) dari setiap ekor babi," ujar Wang Baocun, seorang peternak babi lokal.

Menurut para pengamat industri, harga babi tetap lemah di Tiongkok dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Bagi para peternak yang menjual babi mereka, mereka kehilangan sekitar 130 yuan (sekitar 272 ribu rupiah) per ekor. Tapi, pada tingkat harga saat ini, setiap ekor babi dapat menghasilkan keuntungan sekitar 150 yuan (sekitar 315 ribu rupiah).

Karena bertaruh pada lonjakan harga lebih lanjut, beberapa peternak menunda untuk menjual babi mereka.

"Semakin sulit untuk membeli (babi). Saat ini saya hanya mendapatkan 50 hingga 60 ekor babi per hari, dibandingkan dengan 200 hingga 300 ekor biasanya," kata Song Baoxiang, seorang pialang babi di Zunhua.

Data dari Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok menunjukkan bahwa harga rata-rata babi di negara ini naik selama lima minggu berturut-turut menjadi 17,2 yuan (sekitar 36 ribu rupiah) per kilogram pada pertengahan Agustus 2023.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner