Selasa, 18 Juni 2024 11:35:44 WIB

Dengan batas-batas indera yang diperluas tanpa batas
Hiburan

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang pengunjung Shanghai International Film Festival (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Bagian Extended Reality (XR) dari Shanghai International Film Festival (SIFF) ke-26 yang sedang berlangsung mendefinisikan kembali masa depan sinema dengan teknologi pencitraan paling canggih seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR) yang memukau para penonton ketika mereka memasuki dunia baru hiburan audiovisual yang imersif.

Program "Technology+" yang berlangsung selama 10 hari ini menampilkan pemutaran 26 karya luar biasa dari para kreator dalam dan luar negeri, yang memungkinkan para penonton untuk merasakan tren hiburan yang imersif, interaktif, dan mutakhir.

Penonton dapat melampaui pengalaman layar tradisional dan mendapatkan perspektif orang pertama ke dalam dunia fiksi ini. Dengan batas-batas indera yang diperluas tanpa batas, dunia virtual menjadi nyata, menawarkan rasa realitas yang maksimal.

Film-film itu dikategorikan ke dalam empat tema, yaitu "Pesona Timur", "Rahasia Seni", "Aku dan Diriku", dan "Supernatural". Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, pameran ini menjanjikan para penggemar film sebuah pengalaman sinematik dengan kualitas terbaik.

"Proyek realitas virtual ini memberi saya kesan nyata dan memiliki adegan yang nyata. Dan memiliki sudut pandang 360 derajat, sehingga saya dapat melihat alur cerita ini dari dekat," kata seorang pengunjung.

Perubahan yang dibawa oleh ilmu pengetahuan dan teknologi pada produksi film menjadi topik hangat di SIFF tahun ini, termasuk model kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) teks-ke-video yang besar, yang telah menimbulkan kehebohan di industri pembuatan konten sejak diluncurkan.

"Faktanya, perubahan selalu ada. Ketika saya pertama kali masuk ke industri ini, kami menggunakan film untuk membuat film, kemudian komputer, dan sekarang grafik komputer. Dan sekarang kita bisa menghasilkan banyak hal dengan AI," ujar Tony Leung Ka-fai, seorang aktor terkenal dari Hong Kong yang menjadi salah satu anggota juri SIFF Golden Goblet Awards.

"Di sini kita dapat mencapai sintesis antara latar belakang virtual dan karakter nyata. Seluruh rencana ini sebenarnya merupakan fungsi untuk mengumpulkan aset digital masa depan kita. Yang paling penting adalah mengurangi biaya," kata Zhang Jiang, Asisten Manajer Umum di Shanghai Film Group's Shanghai Film Technology Plant.

Komentar

Berita Lainnya

Ketika pandemi COVID-19 tiga tahun silam Hiburan

Rabu, 18 Januari 2023 10:4:8 WIB

banner
Menurut penulis lagu Tang Hiburan

Rabu, 18 Januari 2023 11:28:15 WIB

banner
Wow Hiburan

Jumat, 20 Januari 2023 20:57:35 WIB

banner
Dibintangi oleh Andy Lau Hiburan

Selasa, 24 Januari 2023 10:59:21 WIB

banner
Meliputi beragam genre Hiburan

Sabtu, 28 Januari 2023 19:57:51 WIB

banner