Sabtu, 28 Juni 2025 10:48:14 WIB

Iran Mengatakan Tidak Ada Kesepakatan untuk Melanjutkan Perundingan Nuklir dengan AS
International

Angga Mardiansyah - Radio Bharata Online

banner

Asap hitam mengepul ke langit. /CMG

Tehran, Radio Bharata Online – Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada pengaturan atau komitmen yang dibuat untuk melanjutkan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat, di tengah meningkatnya ketegangan setelah serangan oleh Israel dan Amerika Serikat di wilayah Iran.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar negara IRIB, Araghchi mengatakan kemungkinan memulai kembali perundingan sedang dipertimbangkan tetapi akan tergantung pada apakah kepentingan nasional Teheran dilindungi.

"Keputusan kami akan didasarkan semata-mata pada kepentingan Iran," katanya. "Jika kepentingan kami mengharuskan kembali ke negosiasi, kami akan mempertimbangkannya. Tetapi pada tahap ini, tidak ada kesepakatan atau janji yang dibuat dan tidak ada pembicaraan yang dilakukan."

Araghchi menuduh Washington mengkhianati Iran selama putaran negosiasi sebelumnya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan mencabut sanksi AS.

Diplomat Iran itu juga mengonfirmasi bahwa undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menjadi mengikat setelah disahkan oleh parlemen dan disetujui oleh Dewan Wali, badan pengawas konstitusional tertinggi.

"Undang-undang itu sekarang wajib dan akan dilaksanakan. Kerja sama kita dengan IAEA akan mengambil bentuk baru," katanya.

Araghchi juga mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh perang 12 hari dengan Israel itu "serius" dan para ahli dari Organisasi Energi Atom Iran sedang melakukan penilaian terperinci. Ia mengatakan pertanyaan tentang tuntutan ganti rugi menjadi prioritas utama pemerintah.

Konflik itu dimulai pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah target di seluruh Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Serangan itu terjadi

beberapa hari sebelum Iran dan Amerika Serikat diharapkan untuk melanjutkan negosiasi nuklir tidak langsung di Muscat, Oman, pada tanggal 15 Juni.

Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak ke Israel, yang menyebabkan korban dan kerusakan.

Pada hari Sabtu, Angkatan Udara AS menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran. Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid AS di Qatar pada hari Senin.

Konflik selama 12 hari tersebut berakhir dengan gencatan senjata antara Iran dan Israel pada hari Selasa.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner