Senin, 2 Oktober 2023 15:15:24 WIB

Kawasan Industri Tiongkok-Jerman di Shenyang Membuka Sinergi Manufaktur Peralatan Kelas Atas
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Kou Chuang, Manajer Bisnis di CRH Automotive Shenyang (CMG)

Liaoning, Radio Bharata Online - Sebuah kawasan industri di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, timur laut Tiongkok, yang berfokus pada mesin dan manufaktur kelas atas, mendorong pertumbuhan industri pintar di kota tersebut dengan menarik raksasa teknologi global. Pasalnya, Liaoning bertujuan untuk menjadi pusat perdagangan dan kerja sama di Asia Timur Laut.

Dengan luas 48 kilometer persegi di pinggiran kota Shengyang, kawasan industri ini menyatukan keahlian manufaktur kolektif dari Tiongkok dan Jerman.

Kawasan tersebut berfokus pada teknologi pintar, mesin-mesin canggih, dan manufaktur mobil. Platform strategis itu adalah yang pertama dari jenisnya di Tiongkok yang menjalin kerja sama Tiongkok-Jerman yang lebih erat dalam memproduksi peralatan kelas atas, dan menjadi kekuatan pendorong di balik pembangunan berkualitas tinggi di kota ini.

CRH Automotive Shenyang adalah salah satu pemasok tempat duduk otomotif terkemuka di dunia. Perusahaan ini memproduksi segala sesuatu mulai dari komponen kursi hingga kursi lengkap. Saat ini perusahaan ini merupakan mitra utama produsen mobil Jerman, BMW.

"Kami secara aktif menyelaraskan diri dengan perjalanan elektrifikasi BMW. Dan kami memantau dengan seksama pengembangan kendaraan listrik New Class generasi berikutnya. Kami secara aktif mengejar peluang terkait untuk tumbuh bersama BMW di Tiongkok, mengimbangi evolusi kendaraan listrik Tiongkok dan kemajuan industri otomotif di Provinsi Liaoning," kata Kou Chuang, Manajer Bisnis di CRH Automotive Shenyang.

Wakil Direktur China-Germany Industrial Park (CGIP) mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki 127 perusahaan asing, dan menarik investasi langsung dari beberapa perusahaan Fortune 500.

"Kami fokus untuk menarik perusahaan asing dan membina perusahaan lokal. Kami menggunakan teknologi untuk memicu inovasi industri dan mendorong transformasi dan peningkatan industri kami. Dengan membangun ekosistem industri yang selaras dengan standar internasional, kami bertujuan untuk menciptakan model baru untuk kolaborasi China-Eropa," kata Yan Ning, Wakil Direktur Komite Manajemen CGIP.

Sejak didirikan, output ekonomi Taman Industri ini telah meningkat dua kali lipat. Pada paruh pertama tahun 2023, nilai output industri brutonya mencapai lebih dari 48,5 miliar yuan (sekitar 103 triliun rupiah), membukukan pertumbuhan hampir 28 persen dari tahun ke tahun.

Otoritas setempat mengatakan bahwa sektor manufaktur Liaoning berkembang pesat dengan investasi asing yang kuat, dan memperluas kolaborasi dengan negara-negara di sepanjang Sabuk and Jalan dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), mendorong perusahaan multinasional untuk mendirikan kantor pusat regional, pusat penelitian, dan fasilitas manufaktur di dalam taman ini.

"Sebagai bagian dari rencana aksi tiga tahun untuk revitalisasi komprehensif Liaoning, kami bertujuan untuk lebih meningkatkan keterbukaan dan menjadi pusat utama untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan di Asia Timur Laut. Liaoning akan menjadi pintu gerbang yang penting bagi pembukaan wilayah utara Tiongkok," ujar Gu Zhaowen, Wakil Kepala Departemen Perdagangan Provinsi Liaoning.

Pada tahun 2025, Liaoning bertujuan untuk mencapai tonggak sejarah di mana total nilai barang yang diperdagangkan masuk dan keluar dari provinsi ini dan arus masuk investasi asing yang sebenarnya diperkirakan akan melampaui 1 triliun yuan, atau sekitar 2.144 triliun rupiah.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner