Sabtu, 24 Februari 2024 10:57:33 WIB

Pengusaha: Perusahaan Jerman akan Terus Berinvestasi di Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Rafael Suchan, Pendiri dan CEO METYCLE, platform B2B yang berbasis di Jerman untuk perdagangan internasional dan bisnis daur ulang (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pengusaha Jerman mengatakan bahwa Tiongkok dan Jerman memiliki hubungan yang sangat terintegrasi, oleh karena itu masuk akal bagi perusahaan-perusahaan Jerman untuk terus berinvestasi di Tiongkok.

Daur ulang memainkan peran yang semakin penting dalam rantai industri Tiongkok karena tujuannya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Perusahaan-perusahaan Jerman dengan pengalaman dan pengetahuan yang signifikan mengambil keuntungan dari peluang baru di sektor Tiongkok.

METYCLE, platform B2B yang berbasis di Jerman untuk perdagangan internasional dan bisnis daur ulang, adalah salah satunya. Pendiri dan CEO perusahaan tersebut, Rafael Suchan, yang telah menghabiskan puluhan tahun bekerja dengan industri daur ulang di Tiongkok, berbicara tentang prospek pasar Tiongkok yang optimis dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN).

"Jadi, sebenarnya, jika Anda melihat ukuran pasar secara keseluruhan, Tiongkok adalah pasar terbesar untuk daur ulang di dunia, dan juga pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk daur ulang di dunia. Dan apa yang kami lakukan adalah di satu sisi, kami menyediakan bahan baku yang dapat didaur ulang, dan kami juga memberikan pengetahuan kepada mereka tentang bagaimana daur ulang dapat dilakukan dengan cara yang efisien, untuk mendapatkan hasil maksimal dari bahan yang dapat digunakan kembali," ungkap Suchan.

Di matanya, hubungan antara Tiongkok dan Jerman cukup erat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan Jerman yang terus berinvestasi di Tiongkok merupakan sesuatu yang masuk akal baik secara politik maupun ekonomi.

"Tiongkok dan Jerman sangat erat terintegrasi dari perspektif perdagangan dan investasi. Tiongkok, untuk teknologi Jerman, untuk barang-barang Jerman, untuk pengetahuan Jerman, adalah pasar terbesar. Jadi, tentu saja, perusahaan-perusahaan Jerman akan terus berinvestasi di Tiongkok. Dan tidak hanya dari perspektif politik, tetapi dari perspektif ekonomi murni, hal ini sangat masuk akal. Dan sangat sulit untuk memutuskan hubungan yang sudah terjalin ini. Jadi, melihat perusahaan kami, dan dalam hal ini, khususnya METYCLE, untuk tahun ini, kami berencana untuk mendirikan anak perusahaan di Tiongkok untuk membawa pengetahuan kami dari daur ulang logam ke Tiongkok," jelas Suchan.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner