Rabu, 5 Februari 2025 9:38:31 WIB
Metode baru ini meningkatkan akurasi hampir 12 persen dibandingkan dengan teknik yang ada dan mengklaim mampu mengurangi alarm palsu sebanyak 3 kali lipat yang merupakan kemajuan signifikan dalam peramalan cuaca
Teknologi
AP Wira

Ilmuwan Tiongkok mengembangkan metode kecerdasan buatan baru untuk memperkirakan intensifikasi cepat siklon tropis,/foto Ilustrasi
BEIJING, Radio Bharata Online - Ilmuwan Tiongkok telah mengembangkan metode kecerdasan buatan baru untuk memperkirakan intensifikasi cepat siklon tropis, mengungkap pandangan baru tentang peningkatan kesiapsiagaan bencana global.
Baru-baru ini, para peneliti dari Institut Kelautan di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menerbitkan penelitian ini dalam jurnal, Proceedings of the National Academy of Sciences.
Intensifikasi cepat siklon tropis, yang merujuk pada peningkatan dramatis dalam intensitas badai tropis dalam waktu singkat, tetap menjadi salah satu fenomena cuaca yang paling menantang untuk diramalkan karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan merusak.
Menurut penelitian tersebut, metode peramalan tradisional, seperti prediksi cuaca numerik dan pendekatan statistik, sering kali gagal mempertimbangkan faktor lingkungan dan struktural yang kompleks yang mendorong intensifikasi cepat. Sementara AI telah dieksplorasi untuk meningkatkan prediksi intensifikasi cepat, sebagian besar teknik AI mengalami kesulitan dengan tingkat alarm palsu yang tinggi dan keandalan yang terbatas.
Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti telah mengembangkan model AI baru yang menggabungkan data satelit, atmosfer, dan kelautan. Saat diuji pada data dari periode siklon tropis di Pasifik Barat Laut antara tahun 2020 dan 2021, metode baru tersebut mencapai akurasi 92,3 persen dan mengurangi alarm palsu hingga 8,9 persen.
Metode baru ini meningkatkan akurasi hampir 12 persen dibandingkan dengan teknik yang ada dan mengklaim mampu mengurangi alarm palsu sebanyak 3 kali lipat, yang merupakan kemajuan signifikan dalam peramalan, kata penelitian tersebut.
"Studi ini membahas tantangan akurasi rendah dan tingkat alarm palsu yang tinggi dalam peramalan intensifikasi cepat," kata Li Xiaofeng, penulis korespondensi studi tersebut.
"Metode kami meningkatkan pemahaman tentang peristiwa ekstrem ini dan mendukung pertahanan yang lebih baik terhadap dampak buruknya," tambah Li. [Shine]
Komentar
Berita Lainnya
Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun: “Ekonomi Tiongkok kembali tumbuh 3 Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:37:56 WIB
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Seperti kita ketahui bahwa semua Negara saat ini tengah dihadapkan dampak pandemi dan problem lainnya Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-3 dibuka 4 November hari ini Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (4/11) di depan jumpa pers menyatakan Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Shanghai yang berkapasitas menjadi tuan rumah CIIE ke-3 kian menjadi sorotan dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
BEIJING - Laju cepat terus ditunjukkan oleh teknologi komputasi awan atau cloud hampir di seluruh dunia Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Jakarta - Festival belanja terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 11 November yang merupakan hari raya\ bagi warga lajang Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Menurut informasi dari Biro Pos Nasional Tiongkok Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB