Selasa, 17 Juni 2025 11:5:12 WIB

Presiden AS Donald Trump mendesak warga Iran untuk meninggalkan Teheran dengan alasan apa yang menurutnya merupakan penolakan negara itu terhadap kesepakatan untuk mengekang pengembangan senjata nuklir
International

AP Wira

banner

Asap mengepul dari ledakan di gedung Penyiaran Republik Islam Iran di Teheran, Iran, 16 Juni 2025. /VCG

JAKARTA, Radio Bharata Online - Israel dan Iran saling serang selama lima hari berturut-turut pada hari Selasa, dan Presiden AS Donald Trump mendesak warga Iran untuk meninggalkan Teheran, dengan alasan apa yang menurutnya merupakan penolakan negara itu terhadap kesepakatan untuk mengekang pengembangan senjata nuklir.

Trump dijadwalkan meninggalkan pertemuan puncak Kelompok Tujuh di Kanada pada Senin malam, sehari lebih awal, karena situasi di Timur Tengah, kata Gedung Putih. Fox News melaporkan bahwa ia akan mengadakan Dewan Keamanan Nasional.

"Iran seharusnya menandatangani 'kesepakatan' yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan dan membuang-buang nyawa manusia. Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!" tulis Trump di platform media sosial Truth Social miliknya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepergian awal Trump dari G7 adalah hal yang positif, mengingat tujuan langsungnya adalah membuat Israel dan Iran menyetujui gencatan senjata yang telah diusulkan AS.

"Ada tawaran yang telah diajukan, khususnya untuk melakukan gencatan senjata dan memulai diskusi yang lebih luas. Dan saya pikir ini adalah hal yang sangat baik," kata Macron kepada wartawan. "Jadi sekarang kita perlu melihat apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan." [CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner