Kuba, Radio Bharata Online - Menurut para pengamat internasional, pidato Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di KTT BRICS secara virtual memberikan momentum baru bagi kerja sama negara-negara Selatan dan pembelaan terhadap multilateralisme serta sistem perdagangan multilateral.

Dalam pidatonya, Xi menyerukan kepada negara-negara BRICS untuk menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan internasional, menjunjung tinggi keterbukaan dan kerja sama yang saling menguntungkan untuk menjaga tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, serta menjunjung tinggi solidaritas dan kerja sama untuk mendorong sinergi bagi pembangunan bersama.

Kepala Divisi Bisnis di Dewan Bisnis BRICS Afrika Selatan, Stavros Nicolaou, mengatakan bahwa komunitas bisnis negaranya mendukung sistem perdagangan multilateral berbasis aturan.

"Sebagai pelaku bisnis Afrika Selatan, kami memiliki, dan terus mendukung, sistem berbasis aturan, sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Kami berpandangan bahwa sistem semacam itu adalah cara paling efektif untuk mengembangkan perdagangan global dan investasi global. Keberlanjutan, saya yakin, hanya dapat dicapai jika terdapat tata kelola yang tepat dan juga jika kita menyusun kemitraan ini berdasarkan prinsip saling menguntungkan," ujarnya.

Pakar India Akhtar Hussein, yang berspesialisasi dalam ekonomi dan manajemen internasional, mengatakan seruan Xi untuk mempromosikan multilateralisme sejati tepat waktu.

"Presiden Xi berbicara tentang menjaga ekonomi dunia tetap terbuka, bekerja sama melalui multilateralisme sejati, dan menghindari decoupling. Hal ini sangat penting saat ini. Banyak negara berkembang membutuhkan akses yang adil ke pasar, investasi, dan teknologi untuk tumbuh. Presiden Xi telah memperkenalkan empat inisiatif besar. Gagasan-gagasan ini dapat membantu membangun sistem global yang lebih adil dan setara. Inisiatif-inisiatif ini menawarkan platform di mana keduanya dapat bekerja sama untuk dunia multipolar di mana negara-negara berkembang memiliki suara yang kuat," jelas Hussein.

Eduardo Regalado, seorang peneliti di Pusat Penelitian Kebijakan Internasional Kuba, mengatakan proposal Xi menawarkan peta jalan strategis untuk mengatasi risiko sistemik dalam tatanan global.

"Usulan-usulan dalam pidato Presiden Xi bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan, serta memberikan arah strategis bagi tatanan internasional yang sedang dilanda krisis. Negara-negara BRICS telah menjadi platform untuk membangun konsensus, mendorong kerja sama, dan menciptakan tatanan internasional tipe baru. Praktik-praktik negara-negara BRICS sangat selaras dengan visi membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan telah memberikan kontribusi signifikan bagi pendalaman solidaritas dan kerja sama antarnegara di belahan bumi selatan," ujar Regalado.