Selasa, 10 Oktober 2023 11:6:42 WIB

Sutra Etles 'Menenun Jalan' Menuju Kehidupan yang Lebih Baik bagi Penduduk Xinjiang
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Penduduk desa setempat, Ebibula Abdula (CMG)

Xinjiang, Radio Bharata Online - Kehidupan penduduk setempat di Kota Jiya, Prefektur Hotan, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur, barat laut Tiongkok, menjadi lebih baik dan lebih baik lagi berkat sutra Etles.

Dengan sejarah lebih dari seribu tahun di Kota Hotan, sutra Etles dianggap sebagai saksi perpaduan budaya antara Tiongkok dan negara-negara tetangga karena menggambarkan kombinasi sempurna antara teknik produksi sutra Tiongkok dan pola negara-negara Asia Tengah di sekitarnya.

Pagi-pagi sekali, penduduk desa setempat, Ebibula Abdula, dan keluarganya sudah sibuk memproduksi sutra Etles. Dia memiliki dua mesin tenun, dan masing-masing dapat menghasilkan lebih dari 60 meter sutra Etles dalam sehari.

"Dulu, kami hanya menghasilkan 2.000 hingga 3.000 yuan (sekitar 4,4 juta hingga 6,5 juta rupiah) per tahun dengan bertani di lahan seluas 0,2 hektar. Setelah kami mulai membuat sutra Etles, kami mampu menghasilkan setidaknya 7.000 yuan (sekitar 15 juta rupiah) per bulan," kata Abdula.

Saat ini, hampir setiap rumah tangga di Kota Jiya bekerja dalam produksi sutra Etles.

Dengan perkembangan teknik, penduduk desa mulai menenun kain dengan mesin, namun seluruh proses ikat masih dilakukan dengan tangan. Sebagian besar pewarna yang digunakan pada kain juga berasal dari tumbuhan. Setelah melalui proses produksi yang begitu rumit, sutra Etles menjadi sangat berwarna, dengan pola-pola yang menarik dan kualitas yang baik.

Murat Tursuntoxti adalah seorang pedagang yang menjual sutra Etles. Pemuda berusia 26 tahun ini memulai karirnya di kampung halamannya setelah lulus kuliah. Timnya telah meluncurkan berbagai produk baru sutra Etles.

"Kami telah meluncurkan lebih dari 30 jenis produk budaya dan kreatif. Produk tersebut menjadi sangat populer sekarang," kata Tursuntoxti.

Karena mendigitalkan pola-pola tradisional ini akan memperpanjang usia mereka, Cheng Yingfen, Dosen Sekolah Tinggi Teknik Industri Xinjiang, telah mengumpulkan berbagai pola sutra Etles di seluruh Xinjiang selama bertahun-tahun.

"Sejak tahun 2014, kami telah mengumpulkan semua jenis sutra Etles. Kami berencana untuk mendigitalkan 300 pola yang berbeda ini," kata Cheng.

Saat ini, para wisatawan dapat berbelanja produk dengan elemen sutra Etles di mana saja di Xinjiang. Seiring dengan meningkatnya produksi sutra Etles, kain ini telah memberikan kesempatan kerja bagi lebih dari 1.000 penduduk desa setempat.

Pada tahun 2022, nilai produksi sutra Etles Jiya melebihi 30 juta yuan (sekitar 65 miliar rupiah), menyuntikkan vitalitas baru bagi kehidupan masyarakat setempat.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner