Jumat, 8 November 2024 11:25:23 WIB

Eks Wasekjen PBB: Penerapan Tarif pada Kendaraan Listrik Tiongkok Bukan Solusi Kebuntuan Perdagangan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Erik Solheim, mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBB (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Menetapkan tarif pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Tiongkok karena lebih baik daripada mobil Eropa sama sekali bukan solusi yang tepat untuk konflik perdagangan saat ini antara Eropa dan Tiongkok, kata Erik Solheim, mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBB.

Komisi Eropa, badan eksekutif dari 27 negara anggota UE, mengumumkan pada tanggal 29 Oktober 2024 bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan anti-subsidi dan memutuskan untuk mengenakan bea masuk imbalan definitif pada impor EV baterai baru dari Tiongkok untuk jangka waktu lima tahun.

Solheim, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Europe-Asia Center, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan China Media Group (CMG), bahwa kedua belah pihak harus duduk dan berbicara untuk menemukan solusi atas kebuntuan saat ini.

"Benar-benar menerapkan tarif pada mobil listrik Tiongkok karena mobil tersebut lebih unggul, lebih baik dari mobil Eropa, itu solusi yang salah. Proteksionisme - itu adalah persaingan yang tidak sehat. Jadi, Eropa dan Tiongkok harus berdialog untuk memastikan bahwa ada kebahagiaan di kedua belah pihak. Salah satu solusinya adalah Tiongkok berinvestasi lebih banyak dan bermitra lebih banyak dengan perusahaan Eropa sehingga kita dapat memiliki lebih banyak pekerjaan di Eropa. Tiongkok harus membantu memastikan bahwa perusahaan Eropa dapat sukses di pasar Tiongkok, itu sudah pasti. Kita harus menghindari tarif ketika Tiongkok sekarang adalah negara yang unggul dalam semua produksi hijau," jelas Solheim.

Solheim mengatakan penerapan tarif pada EV impor Tiongkok akan menghambat industri EV di Eropa, yang sangat bergantung pada komponen Tiongkok.

"Saya berharap Uni Eropa dan Tiongkok dapat menemukan solusi untuk ini, karena menurut saya jauh di lubuk hati setiap orang menerima bahwa hambatan perdagangan adalah hal yang salah. Saya masih berharap tarif untuk mobil listrik Tiongkok dapat dihindari. Dan lihat, kendaraan listrik Eropa juga menggunakan baterai Tiongkok, jadi bahkan kendaraan Eropa dengan baterai Tiongkok adalah setengah dari Tiongkok. Jadi kita sangat terintegrasi. Kita harus bekerja sama dan menemukan solusi yang saling menguntungkan, menciptakan lapangan kerja baik di Eropa maupun di Tiongkok - itu akan jauh lebih baik bagi semua orang," ujarnya.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner