Rabu, 4 Juni 2025 12:46:54 WIB
Menurutnya
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Donny Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank di Indonesia (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Donny Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank di Indonesia, mengatakan kepada China Global Television Network (CGTN) dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa investasi Tiongkok di sektor manufaktur Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten baru-baru ini dan akan terus bertambah.
Menurutnya, banknya merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi pertumbuhan investasi langsung asing (FDI) ini, dan mengatakan tren perdagangan dan investasi masa depan antara kedua negara tampak menjanjikan.
"Kami berada dalam posisi yang tepat untuk membantu investor Tiongkok yang datang ke Indonesia dalam menavigasi lanskap lokal, jika Anda mau. Jadi, yang kami miliki juga adalah kemampuan menyusun produk. Kami memfasilitasi transaksi, pembiayaan seperti RMB, pembiayaan proyek, dan kemampuan konsultasi yang kami miliki untuk klien Tiongkok global kami (dan) investor yang datang ke Indonesia," katanya.
"Jika melihat data pada tahun 2024, FDI Tiongkok ke Indonesia di bidang manufaktur meningkat lebih dari dua kali lipat. Ke depannya, tren ini akan terus meningkat lebih jauh. Dan kita melihat peran di ASEAN, Tiongkok sudah memiliki sepertiga dari semua FDI terkait manufaktur di Asia Tenggara. Sekarang dengan Indonesia, karena populasinya sebenarnya cukup besar, jadi ada banyak tenaga kerja, itu cocok untuk membangun basis manufaktur. Dan jika Anda menggabungkannya dengan ketersediaan berbagai sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, itu masuk akal untuk diversifikasi produksi dari perspektif geografis, dari perusahaan Tiongkok ke Indonesia," jelasnya.
Dalam wawancara tersebut, Donosepoetro mengatakan bahwa Tiongkok akan memainkan peran penting dalam mengembangkan ekonomi digital yang sedang berkembang pesat di seluruh Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
"Tentang digitalisasi, saya hanya ingin menambahkan, saya pikir ekonomi digital ASEAN benar-benar sedang berkembang pesat. Diperkirakan akan mencapai nilai ekonomi senilai 300 miliar dolar AS (sekitar 4.893 triliun rupiah) tahun ini. Indonesia, bersama dengan beberapa negara lain di ASEAN, telah memimpin, mengingat populasi yang besar, dari perspektif itu dan kelas menengah yang muda dan berkembang. Anda akan melihat bahwa penetrasi seluler semakin cepat. Inovasi pada teknologi finansial dan pembayaran benar-benar ada dan infrastruktur digital terkait, seperti pusat data dan yang lainnya. Kemampuan terdepan Tiongkok dalam aplikasi super dan pembayaran. Dan logistik digital benar-benar akan memungkinkan Tiongkok untuk memainkan peran katalis dalam ekonomi digital di ASEAN, serta di Indonesia," paparnya.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
