Kamis, 16 Januari 2025 15:10:59 WIB

Pejabat: Program Perdagangan Tiongkok Meningkatkan Penjualan Produk Sebesar 1,3 Triliun Yuan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Li Yongjie, Wakil Perwakilan Perdagangan Internasional Tiongkok dari Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Pendapatan penjualan barang-barang konsumen di bawah program tukar tambah yang didukung kebijakan Tiongkok telah melampaui 1,3 triliun yuan (sekitar 2.908 triliun rupiah) pada tahun 2024, yang secara signifikan meningkatkan penjualan kendaraan, peralatan rumah tangga, dan produk rumah tangga lainnya, kata seorang pejabat dalam konferensi pers pada hari Rabu (15/1).

Dalam upaya untuk merangsang pengeluaran konsumen, Tiongkok meluncurkan kebijakan tukar tambah di berbagai sektor awal tahun lalu. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mendorong penggantian barang-barang lama dengan pilihan yang lebih baru dan lebih canggih.

Li Yongjie, Wakil Perwakilan Perdagangan Internasional Tiongkok dari Kementerian Perdagangan Tiongkok, mengatakan pada konferensi pers hari Rabu (15/1) bahwa statistik awal dari kementerian itu menunjukkan bahwa penjualan kendaraan di bawah program tukar tambah mencapai 6,8 juta unit pada tahun 2024.

Li mengatakan lebih dari 36 juta konsumen membeli 56 juta peralatan rumah tangga dalam delapan kategori utama melalui program tukar tambah. Penjualan produk kamar mandi dan dapur mencapai 60 juta item dan penjualan sepeda listrik mencapai 1,38 juta unit.

"Program tukar tambah telah mendorong penjualan produk seperti mobil, peralatan rumah tangga, serta produk dapur dan kamar mandi hingga lebih dari 1,3 triliun yuan. Di antara produk-produk tersebut, produk ramah lingkungan dan pintar sangat populer, terutama barang-barang seperti kendaraan energi baru, peralatan rumah tangga dengan tingkat efisiensi energi tertinggi, dan produk rumah tangga pintar," katanya.

Tiongkok akan meningkatkan upaya untuk melaksanakan program tukar tambah barang konsumsi pada tahun 2025, menurut konferensi kerja perdagangan nasional yang diadakan di Beijing dari Sabtu (11/1) hingga Minggu(12/1).

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner