Selasa, 24 September 2024 15:38:14 WIB

Bank Sentral Tiongkok akan Pangkas Rasio Cadangan dan Turunkan Suku Bunga Pinjaman Perumahan yang Ada
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Pan Gongsheng, Gubernur Bank Sentral Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok akan memangkas rasio persyaratan cadangan atau reserve requirement ratio (RRR), menurunkan suku bunga hipotek pada pinjaman perumahan yang ada, dan menciptakan instrumen kebijakan moneter baru untuk mendukung operasi pasar saham yang stabil, kata Gubernur Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) pada hari Selasa (24/9).

Berbicara dalam konferensi pers di Beijing, Pan Gongsheng, Gubernur PBOC, mengatakan bahwa sejak awal tahun ini, pihaknya telah melakukan tiga penyesuaian kebijakan moneter utama pada bulan Februari, Mei, dan Juli 2024, dengan berpegang pada prinsip dasar melayani ekonomi riil melalui layanan keuangan dan mempertahankan sikap dan orientasi kebijakan moneter yang mendukung.

Efektivitas kebijakan moneter tersebut terus terwujud, dengan pembiayaan sosial tumbuh sebesar 8,1 persen dari tahun ke tahun pada akhir Agustus 2024 dan saldo pinjaman yuan Tiongkok meningkat sebesar 8,5 persen dari tahun ke tahun, melampaui tingkat pertumbuhan PDB nominal sekitar empat poin persentase, katanya, seraya menambahkan bahwa biaya pembiayaan berada pada level terendah dalam sejarah.

Pan mengatakan bahwa untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil, bank sentral akan mengintensifkan regulasi kebijakan moneternya, membuat penyesuaian yang lebih relevan, dan menciptakan lingkungan moneter dan keuangan yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan berkualitas tinggi.

"Tiongkok akan memangkas RRR dan suku bunga kebijakan. Bank sentral akan memangkas RRR sebesar 0,5 poin persentase dalam waktu dekat, menyediakan sekitar satu triliun yuan (sekitar 141,78 miliar dolar AS) dalam likuiditas jangka panjang ke pasar keuangan. Bergantung pada situasi likuiditas di pasar, RRR dapat diturunkan lebih lanjut sebesar 0,25 hingga 0,5 poin persentase dalam tahun ini. Kami akan mengurangi suku bunga pembelian kembali cadangan tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase dari 1,7 persen saat ini menjadi 1,5 persen. Kami akan berhasil memimpin suku bunga pinjaman utama (LPR) dan suku bunga deposito untuk bergerak turun dan menjaga stabilitas dalam margin bunga bersih bank komersial," jelasnya.

Penyesuaian baru juga akan dilakukan pada suku bunga hipotek, untuk meningkatkan permintaan di pasar perumahan.

"Tiongkok akan menurunkan suku bunga hipotek untuk pinjaman rumah yang sudah ada dan menyatukan rasio uang muka minimum. Bank sentral akan memandu bank-bank komersial untuk menurunkan suku bunga hipotek untuk pinjaman rumah yang sudah ada ke kisaran yang mirip dengan pinjaman perumahan yang baru diterbitkan, dengan pengurangan rata-rata sekitar 0,5 poin persentase. Rasio uang muka minimum untuk rumah pertama dan kedua akan disatukan, dengan rasio uang muka minimum nasional untuk rumah kedua akan dikurangi dari 25 persen menjadi 15 persen," kata Pan.

Pada tanggal 17 Mei 2024, Tiongkok mengumumkan pembentukan fasilitas pinjaman ulang sebesar 300 miliar yuan (sekitar 647 triliun rupiah) yang mendukung perusahaan-perusahaan milik negara setempat untuk menggunakan dana tersebut guna membeli rumah-rumah komersial untuk perumahan yang terjangkau.

Pan mengatakan PBOC akan meningkatkan proporsi pendanaannya dalam kebijakan pinjaman ulang perumahan yang terjangkau dari 60 persen menjadi 100 persen, untuk membantu mempercepat pengurangan inventaris di pasar perumahan komersial.

Bank sentral akan menciptakan alat-alat kebijakan moneter baru untuk mendukung operasi pasar saham yang stabil, kata Pan.

Ia mengatakan bahwa bank sentral akan membuat program swap untuk perusahaan sekuritas, dana, dan asuransi guna memperoleh likuiditas dari bank sentral melalui agunan aset, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana dan menambah kepemilikan saham secara signifikan.

Bank sentral juga akan membuat fasilitas pinjaman ulang khusus untuk memandu bank dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan tercatat dan pemegang saham utama mereka untuk pembelian kembali dan menambah kepemilikan saham, kata Pan.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner