Jumat, 15 September 2023 14:0:53 WIB
Pejabat Perdagangan Rusia: Tiongkok dan Rusia Menikmati Perdagangan yang Seimbang dan Beragam
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Sergey Katyrins, Presiden Kamar Dagang dan Industri Rusia (CMG)
Vladivostok, Radio Bharata Online - Menurut seorang pejabat perdagangan Rusia, Tiongkok dan Rusia sedang menikmati perdagangan yang seimbang dan beragam, dengan mobil-mobil Tiongkok mengambil bagian yang lebih besar dari pasar Rusia tanpa kehadiran perusahaan-perusahaan Barat.
Sergey Katyrins, Presiden Kamar Dagang dan Industri Rusia, mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan China Global Television Network di Vladivostok, Rusia, bahwa telah terjadi perubahan dalam cara kedua negara bertetangga ini melakukan perdagangan bilateral, dibandingkan dengan hubungan perdagangan mereka yang lama.
"Jika Anda melihat struktur perdagangan bilateral, Anda mungkin menemukan bahwa impor dan ekspor kami satu sama lain secara kasar seimbang, dengan nilai keduanya sekitar 80 miliar dolar AS (sekitar 1.200 triliun rupiah). Kedua, bahan bakar dan energi seperti minyak dan gas dulunya mendominasi ekspor Rusia, tetapi sekarang perdagangan kami telah menjadi sangat beragam," kata Katyrins.
Dia mengatakan bahwa produsen mobil Tiongkok, di antara produk-produk lainnya, telah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan Barat sejak tahun lalu, membentuk kembali sektor otomotif Rusia.
"Sejauh menyangkut Tiongkok, sejak perusahaan-perusahaan Barat itu keluar dari Rusia, mobil-mobil Tiongkok telah mengisi kekosongan di pasar Rusia. Mobil-mobil dari Tiongkok secara umum kini memiliki kehadiran yang sangat kuat di pasar Rusia, setidaknya di Moskow. Berjalan-jalanlah di jalan-jalan Moskow, Anda bisa melihat mobil-mobil Tiongkok di mana-mana. Dan saya yakin produk Tiongkok juga menikmati keunggulan kompetitif yang sama di daerah lain," jelasnya.
Menurut Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, lintasan perdagangan yang meningkat antara Tiongkok dan Rusia telah bertahan hingga 2023, dengan perdagangan antara kedua negara pada paruh pertama tahun ini meningkat 40,6 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 114,54 miliar dolar AS (sekitar 1.760 triliun rupiah).
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB