Kamis, 21 Agustus 2025 11:44:56 WIB

Kepala Sekolah Pendidikan Khusus di Tibet Ini Menginspirasi Generasi Pendidik Baru
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Tsering Lhamo, seorang guru berusia 50 tahun (CMG)

Nagqu, Radio Bharata Online - Tsering Lhamo, seorang guru berusia 50 tahun, telah memberikan kontribusi signifikan bagi pendidikan khusus di Nagqu, sebuah kota di Daerah Otonomi Tibet, Tiongkok barat daya, dan menginspirasi generasi baru pendidik untuk mendedikasikan diri membantu anak-anak penyandang disabilitas.

Tsering Lhamo, yang dipanggil "Mama Lhamo" oleh muridnya, adalah kepala sekolah pendiri Sekolah Pendidikan Khusus Nagqu, yang pertama di kota itu. Sekolah ini menyediakan pendidikan wajib sembilan tahun bagi anak-anak dengan berbagai jenis disabilitas, seperti gangguan penglihatan, tuli, dan disabilitas intelektual.

"Persiapan pendirian Sekolah Luar Biasa Nagqu dimulai pada tahun 2012 dan sekolah tersebut resmi dibuka pada tahun 2013. Pada tahap awal pendirian dan penerimaan siswa baru, Kepala Sekolah Tsering Lhamo memimpin para guru untuk menjelaskan dan mempromosikan sekolah dari pintu ke pintu. Kami merekrut lebih dari 60 siswa tahun itu. Saya pertama kali bertemu Kepala Sekolah Tsering Lhamo pada tahun 2013 ketika sekolah tersebut resmi dibuka," kata Jiang Tao, Guru di sekolah tersebut.

Namun, saat sedang dalam perjalanan dinas pada bulan Maret 2025, Tsering Lhamo jatuh sakit parah dan mengalami koma.

Ketika ia tiba-tiba jatuh sakit, rekan-rekan gurunya memberikan dukungan, sementara murid-muridnya mengungkapkan perasaan mereka kepada kepala sekolah tersebut melalui karya seni.

"Kami telah bekerja sama selama hampir 12 tahun. Sejak awal, saya pikir beliau adalah kepala sekolah yang tegas dan selalu memperhatikan setiap detail," ujar Guru Bernama Wang Fengjuan.

"Suatu hari, 21 tahun yang lalu, Kepala Sekolah Tsering Lhamo datang menggantikan saya di kelas bahasa Mandarin kami. Kelas itu menginspirasi saya untuk menjadi seorang guru," ungkap Guru Bernama Padma Namgyal.

"Kepala Sekolah Tsering Lhamo pernah berkata kepada saya: 'Rumahmu bukan di tempat ini. Karena kamu tidak bisa pulang sekarang, tolong curahkan seluruh hatimu ke tempat ini.' Sekarang saya menganggap Sekolah Pendidikan Khusus Nagqu sebagai rumah kedua saya," kata Guru Bernama Phurbu Drolma.

Para siswa di sekolah tersebut telah menciptakan serangkaian lukisan yang menyentuh hati, berjudul "Kepala Sekolah di Hatiku", untuk menghormati dan menunjukkan rasa hormat mereka kepada kepala sekolah.

"Bagi saya, beliau bagaikan mercusuar. Bagi sekolah, beliau adalah cahaya penuntun yang menuntun jalan," tutur Wang.

Dengan semakin pentingnya pendidikan khusus bagi pemerintah di Tibet, ditambah dengan upaya yang dilakukan oleh para guru seperti Tsering Lhamo, semakin banyak anak penyandang disabilitas di Tibet yang menerima pendidikan yang mereka butuhkan.

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner