Senin, 27 Mei 2024 10:49:16 WIB

Kisah Mudik Anak Muda Tiongkok Menjadi Populer dan Berhasil Mendorong Pariwisata Pedesaan

Hiburan

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Gelombang baru film dan serial televisi di Tiongkok, yang berfokus pada kaum muda yang kembali dari kota metropolitan yang ramai ke kota kecil yang melahirkan impian mereka, beresonansi dengan para penonton, menenun narasi yang mengaitkan topik-topik kehidupan yang realistis, kemanusiaan, dan perubahan zaman.

Layar-layar perak di Tiongkok bersiap untuk menangkap gelombang kepulangan kaum muda negara tersebut, dengan film komedi urban "Gold or Shit" yang akan tayang di bioskop-bioskop selama musim Festival Perahu Naga.

Dalam beberapa tahun terakhir, seruan "mudik" telah bergema di dunia film dan televisi Tiongkok. Mulai dari drama yang sangat populer "Meet Yourself", "To the Wonder", "Will Love in Spring" dan "Reblooming Blue", hingga "Gold or Shit" yang akan datang, sorotan telah bergeser untuk menyoroti perjalanan mereka yang bertualang kembali ke akarnya.

"Saat ini sedang menjadi topik hangat bahwa banyak orang yang meninggalkan kota besar dan kembali ke kampung halamannya. Sebenarnya banyak di antara kita yang memiliki pengalaman serupa, jadi kami ingin membuat film berdasarkan topik ini. Penulis skenario memiliki ide yang sangat bagus, yaitu menyebarkan alur cerita melalui proses pembuatan film dokumenter. Struktur dramatik (cerita dalam cerita) ini menarik dan atraktif bagi saya, dan kemudian kami memolesnya selangkah demi selangkah hingga menjadi naskah yang sekarang," ujar Long Fei, sutradara "Gold or Shit".

Seorang insider dalam industri ini memberikan wawasan tentang fenomena budaya tersebut, dan menyatakan bahwa pergantian tema film dan televisi mencerminkan perjalanan zaman.

"Film dan serial TV haruslah merupakan proyeksi dari kehidupan nyata. Saya ingat bahwa satu atau dua dekade yang lalu, sangat populer untuk pergi dari kota tingkat ketiga, keempat - yang disebut 'kota kecil' - ke kota tingkat atas seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Pada saat itu 'Swan Dive for Love' menjadi tren, tetapi sekarang karena kesenjangan yang menyempit antara kota besar dan kota kecil, banyak anak muda yang memilih untuk kembali ke rumah, memulai bisnis atau menikah. Ada banyak tema yang bisa ditambang, dan ini adalah lambang zaman, atau simbol perpindahan penduduk, sesuatu yang signifikan pada waktu itu," kata Tan Fei, seorang kritikus film.

Pemerintah daerah telah meletakkan dasar untuk narasi mudik tersebut dengan menetapkan dana dukungan, menyempurnakan model layanan, dan mempromosikan integrasi budaya dan pariwisata.

Popularitas kisah-kisah mudik ini, pada gilirannya, telah mendorong ekonomi pariwisata lokal. Contohnya adalah drama terkenal "Meet Yourself", yang memicu gelombang minat di beberapa desa di Dali, Provinsi Yunnan.

"Sejak hari kedua serial TV ini disiarkan, anak-anak muda mulai berdatangan ke desa, dan kali ini, mereka datang untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai kebiasaan hidup kami, termasuk beberapa adat istiadat masyarakat kami. Pengaruhnya terhadap Kedai Teh Fengyang kami adalah jumlah orang yang datang tidak hanya bertambah satu atau dua kali lipat, tetapi puluhan kali lipat," kata Dong Li, pewaris upacara minum teh tiga macam dari etnis minoritas Bai di tingkat prefektur.

Pada awal tahun 2024, National Radio and Television Administration (NRTA) meluncurkan rencana pembuatan "perjalanan dengan drama pendek mikro", yang selanjutnya memobilisasi antusiasme para pembuat film dan televisi serta departemen pariwisata setempat.

Komentar