Senin, 24 Februari 2025 12:19:55 WIB

Desainer Tiongkok dan Italia Menata Ulang pola sulaman Tiongkok kuno
Tiongkok

AP Wira

banner

Tiga pola Tiongkok bersejarah diluncurkan pada peluncuran media./Foto: Shine

SHANGHAIMuseum Sutra Nasional Tiongkok meluncurkan program pada tanggal 20 Februari untuk mengundang desainer Tiongkok dan Italia untuk menciptakan kembali pola sulaman Tiongkok kuno dengan peninggalan budaya tIONGKOK sebagai sumber inspirasi.

Prakarsa tersebut, yang diberi judul "Pelepasan Sumber Inspirasi Pertemuan Seni & Mode Tiongkok-Italia," dimaksudkan untuk menandai peringatan 55 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Italia.

Upacara peresmian dihadiri oleh tokoh-tokoh Tiongkok dan Italia seperti Francesco D'Arelli, direktur Institut Kebudayaan Italia di Shanghai, Cheng Yingting, presiden Shanghai Istituto Marangoni, Cui Rongrong, dekan Sekolah Tinggi Mode Universitas Sains dan Teknologi Zhejiang, dan orang dalam industri serta profesional dari dunia desain dan budaya.

Para desainer muda Tiongkok dan Italia, serta mahasiswa mode, diundang untuk menciptakan kembali pola sulaman Tiongkok kuno menggunakan desain digital kontemporer dan estetika tradisional.

Desainer Tiongkok dan Italia menata ulang pola kuno

Tiga pola Tiongkok bersejarah diluncurkan pada peluncuran media.

Tiga pola bersejarah tersebut adalah: Sulaman Angsa Ganda Liantang dari Dinasti Liao (916-1125), Brokat Kuda Bersayap Merah dari Dinasti Tang (618-907 M), dan Kain Kasa Bunga Hitam Teh Gunung Ruyi dari Dinasti Song Selatan (1127-1279).

Pada musim panas, 30 desainer terpilih akan berkumpul di Hangzhou untuk mengikuti lokakarya mode intensif. Para peserta akan dapat menerjemahkan konsep mereka ke dalam karya seni yang dapat dikenakan berkat kerja sama dengan 10 perusahaan pakaian Tiongkok.

Desainnya akan menggabungkan keterampilan menenun sutra tak berwujud Tiongkok seperti kesi (tenun permadani) dan luo (kasa) dengan metode produksi digital mutakhir.

"Panel gabungan yang terdiri dari cendekiawan dan pakar mode Italia dan Tiongkok akan memilih proposal pemenang, dengan memprioritaskan desain yang menyelaraskan simbolisme budaya berusia berabad-abad dengan inovasi masa kini," kata Ji Xiaofen, kurator museum.

Pertukaran budaya yang semakin dalam telah menyoroti hubungan budaya yang hangat antara kedua negara sejak kunjungan Presiden Italia Sergio Mattarella ke Hangzhou tahun lalu. [Shine]

Komentar

Berita Lainnya