Senin, 27 Mei 2024 10:47:19 WIB
Menkes : Prinsipnya Menjaga Orang Sehat, Bukan Mengobati Orang Sakit
Kesehatan
Endro
Menkes Budi Gunadi Sadikin Dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah provinsi Gorontalo pada Jumat 24 Mei. (Dok. Kemenkes)
GORONTALO, Radio Bharata Online - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa untuk membuat orang sehat, diperlukan penguatan upaya promotif dan preventif daripada upaya kuratif.
Dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah provinsi Gorontalo pada Jumat lalu, Menkes Budi mengatakan, Kalau mau sehat, jangan tunggu sampai sakit.
Ia menjelaskan penyebab kematian pada seseorang, paling banyak adalah penyakit kronis seperti stroke, jantung, kanker, dan ginjal. Namun, penyakit kronis tersebut dapat dideteksi dini dan dicegah. Karena itu, Menkes Budi menekankan untuk mengedepankan langkah-langkah pencegahan.
Menurutnya, strategi yang benar itu adalah menjaga orang yang sehat, dan bukan mengobati orang sakit.
Menkes Budi mengatakan, Kemenkes telah merevitalisasi 10.000 puskesmas, dengan melengkapi alat untuk bisa mengukur tekanan darah, gula darah, dan lemak darah. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat rajin mengukur dan mengendalikan tekanan darah secara rutin. Jika diperoleh hasil yang tidak sesuai, masyarakat bisa mendapatkan obat puskesmas secara gratis.
Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga menyinggung harapan Presiden Jokowi, yang ingin mewujudkan Indonesia Emas dan Negara Maju.
Ia menjelaskan, umumnya berhasil atau tidaknya sebuah negara menjadi negara maju, dapat dilihat dari puncak bonus demografi, yaitu masa di mana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Untuk memenuhi target tersebut, Menkes Budi mengutarakan bahwa Indonesia perlu memenuhi kriteria negara maju, salah satunya dapat dilihat dari pendapatan per kapita masyarakat sebesar 13 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, atau Rp 15 juta per bulan. Agar harapan itu bisa tercapai, Indonesia perlu mencetak generasi yang sehat dan produktif.
Menkes mengingatkan, bonus demografi akan terjadi pada tahun 2030. Kalau tahun itu gagal, maka akan semakin susah bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, dan akibatnya Indonesia akan tetap menjadi negara berpenghasilan menengah. (Kemenkes)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB