Selasa, 2 September 2025 13:49:15 WIB

Menteri Luar Negeri Tiongkok Soroti Hasil Positif KTT SCO 2025
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Yi, Menteri Luar Negeri Tiongkok (CMG)

Tianjin, Radio Bharata Online - Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, menyoroti serangkaian hasil yang dicapai pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organization (SCO) 2025 pada hari Senin (1/9), yang baru saja selesai di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok utara.

KTT SCO terbesar yang pernah ada sejak didirikan pada tahun 2001 itu dihadiri oleh para pemimpin lebih dari 20 negara dan pimpinan 10 organisasi internasional.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengusulkan Inisiatif Tata Kelola Global atau Global Governance Initiative(GGI) saat memimpin Pertemuan "SCO Plus" dalam KTT tersebut, yang menyerukan negara-negara untuk bekerja sama demi sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara.

Saat bertemu pers bersama Sekretaris Jenderal SCO, Nurlan Yermekbayev, pada hari itu, Wang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengatakan bahwa GGI hadir di saat yang tepat karena dunia menghadapi tantangan di berbagai bidang.

Ia mengatakan bahwa lima konsep inti inisiatif tersebut memperjelas prinsip, metode, dan jalur dalam mereformasi dan meningkatkan tata kelola global. Wang menambahkan bahwa semangat inisiatif ini sejalan dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB, yang mendorong negara-negara untuk berpartisipasi dalam reformasi tata kelola global melalui mekanisme multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.

GGI menandai inisiatif penting keempat yang diusulkan oleh Xi dalam beberapa tahun terakhir, setelah Inisiatif Pembangunan Global (GDI), Inisiatif Keamanan Global (GSI), dan Inisiatif Peradaban Global (GCI). Wang mengatakan bahwa keempat inisiatif tersebut menyuntikkan stabilitas dan kepastian ke dalam dunia yang bergejolak, yang mencerminkan peran aktif dan rasa tanggung jawab Tiongkok dalam urusan global.

Pada pertemuan puncak yang diadakan pada hari Minggu (31/8) dan Senin (1/9), para pemimpin negara anggota organisasi tersebut mengadopsi 24 dokumen tentang penguatan kerja sama di berbagai sektor seperti keamanan, ekonomi, pertukaran budaya, dan pembangunan organisasi.

Wang juga memberikan penjelasan singkat tentang hasil pertemuan puncak tersebut pada konferensi pers.

Wang mengatakan strategi pengembangan SCO untuk periode 2026-2035 telah disetujui dalam KTT tersebut, yang menetapkan corak dan arah bagi pertumbuhan organisasi tersebut dalam dekade mendatang.

"Strategi menyeluruh ini dengan jelas menyatakan bahwa negara-negara anggota akan mematuhi Semangat Shanghai, menjunjung tinggi kerja sama yang saling menguntungkan dan pencapaian bersama, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun dunia multipolar. Dokumen programatik ini menetapkan corak dan arah bagi pengembangan SCO selama dekade mendatang," ujarnya.

Menurutnya, KTT tersebut mengeluarkan pernyataan yang membela hasil kemenangan Perang Dunia II, dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk menjunjung tinggi perspektif sejarah yang benar tentang perang tersebut.

Wang juga menyatakan bahwa dalam pernyataan terpisah, SCO menyatakan dukungan tegas terhadap sistem perdagangan multilateral.

"Menghadapi kebangkitan kembali perundungan unilateral, KTT tersebut mengeluarkan pernyataan yang tegas mendukung sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya. Pernyataan tersebut menyerukan penghapusan praktik unilateral yang melanggar aturan WTO, mengirimkan pesan yang jelas untuk menjunjung tinggi keadilan dan menolak hegemoni, serta menyuarakan komitmen bersama untuk menjaga ekonomi dunia yang terbuka," ungkap Wang.

Ia juga menyebutkan bahwa empat pusat SCO baru diresmikan pada acara tersebut dengan tugas masing-masing untuk melawan ancaman dan tantangan keamanan, menangani kejahatan terorganisir transnasional, meningkatkan keamanan informasi, dan memperkuat kerja sama antinarkoba.

Menurut Wang, negara-negara anggota juga memutuskan untuk mendirikan bank pembangunan SCO, yang akan sangat mendorong pembangunan infrastruktur serta kemajuan ekonomi dan sosial di antara negara-negara SCO.

Ia pun menegaskan bahwa Tiongkok berjanji untuk membangun platform dan pusat kerja sama baru yang mencakup enam bidang.

"Presiden Xi Jinping mengumumkan bahwa Tiongkok akan membentuk tiga platform kerja sama Tiongkok-SCO di bidang energi, industri hijau, dan ekonomi digital, serta tiga pusat kerja sama di bidang inovasi ilmiah dan teknologi, pendidikan tinggi, dan pendidikan vokasi dalam kerangka kemitraan Tiongkok-SCO. Platform dan pusat ini bertujuan untuk memberikan peluang baru bagi SCO dengan memanfaatkan perkembangan baru Tiongkok, tetap terbuka bagi semua negara anggota SCO, dan menyuntikkan momentum baru ke dalam pembangunan berkelanjutan regional," ujar Wang.

Menurutnya, rencana aksi juga dikembangkan untuk mendorong pembangunan berkualitas tinggi, yang mencakup berbagai bidang termasuk energi, industri hijau, ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan inovasi teknologi.

Wang mengatakan KTT tersebut juga mencapai terobosan dalam reformasi struktural organisasi, termasuk menggabungkan negara pengamat dan mitra dialog menjadi mitra SCO, dan menerima Laos sebagai mitra untuk menjadikan SCO sebagai keluarga yang beranggotakan 27 negara.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner