Rabu, 22 Mei 2024 14:25:22 WIB

Kisah Perjalanan Pasangan Amerika ke Kampung Halaman Masa Kecil Menginspirasi Pertukaran Tiongkok-AS
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Yan Jingmei, seorang staf di Komite Manajemen Kuliang (CMG)

Fuzhou, Radio Bharata Online - Kisah Milton Gardner, mendiang profesor fisika dari University of California, yang menghabiskan masa kecilnya di Kuliang, Provinsi Fujian, Tiongkok timur, menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok dan Amerika dapat melampaui perbedaan budaya dan bahasa dan membangun persahabatan yang mendalam.

Kuliang atau Guling dalam bahasa Mandarin adalah sebuah resor musim panas yang populer bagi para ekspatriat di Kota Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian, Tiongkok timur, lebih dari seabad yang lalu. Tempat ini juga menjadi saksi ikatan yang semakin erat antara masyarakat Tiongkok dan Amerika.

Pada tahun 1901, Milton Gardner, yang lahir di Amerika Serikat, datang untuk tinggal di Fuzhou bersama orang tuanya saat ia masih bayi. Dia dan keluarganya menghabiskan setiap musim panas di Kuliang selama mereka tinggal di Tiongkok. Sepuluh tahun kemudian, keluarga Gardner pindah kembali ke Amerika Serikat.

Tapi, kecintaan Gardner pada Tiongkok semakin kuat bahkan beberapa dekade setelah meninggalkan negara tersebut. Baginya, Kuliang adalah kampung halaman kedua, tempat yang menjadi saksi masa kecilnya yang riang.

"Kuliang, Kuliang," gumam Gardner di ranjang kematiannya. Dan dia berpesan kepada istrinya, Elizabeth, untuk menebarkan abunya ke Samudra Pasifik, agar dia bisa menemukan jalan kembali ke kampung halaman masa kecilnya," jelas Yan Jingmei, seorang staf di Komite Manajemen Kuliang.

Istrinya, Elizabeth Gardner, melakukan beberapa kali perjalanan ke Tiongkok untuk menemukan tempat tersebut, namun semuanya berakhir sia-sia. Suatu hari, dia sedang memeriksa barang-barang mendiang suaminya. Saat itulah ia menemukan sebelas perangko dengan cap pos "Kuliang".

Untungnya, dengan bantuan seorang mahasiswa Tionghoa, Gardner akhirnya menemukan tempat yang selalu dibicarakan oleh mendiang suaminya.

Pada tahun 1992, Xi Jinping, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris Partai Komunis Tiongkok Komite Kota Fuzhou, mengundang Elizabeth Gardner untuk mengunjungi Tiongkok setelah mengetahui kisah pasangan tersebut dari surat kabar.

"Dia mengatakan kepada Ny. Gardner bahwa dia sangat tersentuh oleh kasih sayang suaminya yang mendalam untuk Kuliang dan Fuzhou. Dan sudah sewajarnya dia mengundangnya untuk pulang kampung," jelas Yan.

Di antara tim penyambutan tampak Guo Maolu, salah satu teman masa kecil Tuan Gardner.

"Kakek saya adalah salah satu teman masa kecil Gardner. Kami menerima Ny. Gardner pada tahun 1992. Kakek saya sangat senang, begitu juga Ny. Gardner. Dia akhirnya memenuhi keinginan terakhir suaminya," kata Guo Xiuling, cucu dari Guo Maolu.

Ia mengatakan bahwa ia berharap dapat menceritakan kisah kakeknya dengan Tn. Gardner kepada generasi mendatang.

"Kami ingin meneruskan persahabatan ini, dan meningkatkannya dari generasi ke generasi, sehingga keturunan kami dapat menceritakan kisah Kuliang kepada anak-anak mereka," kata Guo.

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner