Sabtu, 6 Juli 2024 9:19:21 WIB

Pada akhir Juni lembaga-lembaga terkait di Tiongkok sebagian besar telah menyelesaikan penyesuaian biaya mengurangi biaya transaksi kartu offline untuk para pedagang di berbagai sektor
Ekonomi

AP Wira

banner

Ilustrasi/foto: cardadvisors.com

BEIJING, Radio Bharata Online - Seiring dengan kemajuan teknologi di sektor keuangan dan perbankan, biaya tinggi yang dikenakan kepada pedagang untuk pembayaran menggunakan kartu bank luar negeri masih menjadi hambatan signifikan. Untuk itu sejumlah lembaga kliring kartu bank internasional, seperti Visa dan Mastercard, baru-baru ini menerapkan pengurangan biaya transaksi menggunakan kartu bank luar negeri bagi para pedagang di Tiongkok, langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pedagang lokal untuk menerima pembayaran dengan kartu-kartu tersebut. Hal tersebut juga sejalan dengan upaya Tiongkok untuk membangun ekosistem pembayaran yang sepenuhnya dapat diakses, beragam, dan kompatibel secara global.

Di Tiongkok, toko-toko membayar sekitar 0,6 persen dari nominal transaksi untuk kartu bank domestik. Sementara itu, biaya untuk kartu bank luar negeri sebelumnya mencapai 2,5 hingga 3 persen, kemudian dipangkas menjadi 1,5 persen berdasarkan penyesuaian terbaru ini.

Tan Lei, wakil manajer umum Chengdu Hongqi Chain Co., Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di sektor supermarket dan toserba mengatakan, "Pemotongan biaya transaksi kartu bank luar negeri yang baru-baru ini diterapkan untuk pedagang dapat meringankan beban pedagang," 

Tan juga menyebutm kebijakan ini mendorong para pedagang untuk membeli atau melengkapi mesin point-of-sale (POS) mereka dengan kemampuan membaca kartu bank luar negeri. Ditambahkannya, hampir 3.700 gerai perusahaannya akan dapat menerima pembayaran menggunakan kartu bank luar negeri per akhir Juli nanti, setelah beberapa pembaruan yang disubsidi.

Seperti diketahui, dalam dunia keuangan dan teknologi yang terus berkembang, pembayaran dengan kartu bank tetap populer di seluruh dunia. Tiongkok terus berupaya menjembatani perbedaan praktik pembayaran di dalam maupun luar negeri demi menyediakan layanan kartu bank luar negeri yang lebih optimal.

Pada awal Maret, Tiongkok merilis pedoman yang bertujuan untuk terus mengoptimalkan layanan pembayaran dengan kartu bank, mendorong penggunaan uang tunai, dan memfasilitasi pembayaran seluler sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi preferensi pembayaran yang beragam secara lebih baik bagi warga asing dan penduduk lanjut usia di negara tersebut. Setelah diluncurkannya kebijakan ini, otoritas Tiongkok mengambil serangkaian langkah nyata untuk memfasilitasi pembayaran dengan kartu bank.

Surat edaran yang dirilis bersama oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok dan empat badan pemerintah lainnya pada akhir Juni lalu menekankan bahwa Tiongkok akan meningkatkan penerimaan kartu bank luar negeri di berbagai venue dan toko, yang mempermudah akses bagi para pelancong mancanegara untuk bersantap, memesan akomodasi, menggunakan transportasi umum, membeli tiket, serta melakukan reservasi di negara tersebut.

Sementara itu, biaya yang terkait dengan pembayaran menggunakan kartu bank luar negeri sering kali ditanggung bersama oleh organisasi kartu internasional, pihak penerima, penerbit kartu, dan partisipan lainnya. Oleh karena itu, pengurangan biaya pembayaran tersebut membutuhkan upaya terkoordinasi dari semua pihak yang terlibat.

Seperti diketahui, pada akhir Juni, lembaga-lembaga terkait di Tiongkok sebagian besar telah menyelesaikan penyesuaian biaya, mengurangi biaya transaksi kartu offline untuk para pedagang di berbagai sektor, kecuali beberapa industri tertentu.

Menurut Agricultural Bank of China, salah satu pemberi pinjaman komersial terbesar di negara itu, penyesuaian biaya transaksi ini telah menguntungkan lebih dari 45.000 pedagang. Bank itu mengatakan bahwa nilai transaksi kartu luar negeri oleh nasabah mereka telah meningkat sebesar 157 persen secara tahunan, sedangkan jumlah transaksi tersebut melonjak 188 persen. [Xinhua]

Komentar

Berita Lainnya

Seperempat abad yang lalu Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner
Huawei mengumumkan Ekonomi

Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

banner