Jumat, 12 Januari 2024 9:59:46 WIB

Roket tersebut meluncur pada pukul 13:30 (Waktu Beijing) dari sebuah kapal peluncur di lepas pantai Haiyang di Provinsi Shandong
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Bu Xiangwei, Kepala perancang Roket Gravity-1 (YL-1) - CMG

Haiyang, Radio Bharata Online - Menurut perancangnya, Roket Gravity-1 (YL-1), kendaraan peluncur propelan padat terbesar di dunia yang melakukan penerbangan perdana yang sukses pada hari Kamis (11/1), sangat meningkatkan batas kapasitas roket pembawa propelan padat Tiongkok dengan bantuan beberapa teknologi inovatif. 

Roket tersebut meluncur pada pukul 13:30 (Waktu Beijing) dari sebuah kapal peluncur di lepas pantai Haiyang di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, mengirimkan tiga satelit ke orbit yang direncanakan.

Menurut Orienspace, pengembang roket tersebut, dengan daya dorong lepas landas sebesar 600 ton, roket setinggi 30 meter ini mampu mengirimkan wahana antariksa dengan berat gabungan 4,2 ton ke orbit sinkron dengan matahari pada ketinggian 500 kilometer.

Orienspace mengatakan bahwa Gravity-1 merupakan pilihan ideal untuk mengerahkan sekelompok besar satelit di orbit ketinggian rendah dan menengah atau mengirim pesawat luar angkasa besar ke luar angkasa dalam skenario tanggap darurat.

Dengan bantuan teknologi bundling yang dikembangkan sendiri, Gravity-1 memiliki empat pendorong samping yang dapat menggandakan daya angkut roket.

"Roket kami adalah roket tiga setengah tahap, dengan tahap inti yang menghubungkan tiga motor bahan bakar padat secara seri dan dibundel dengan empat pendorong bahan bakar padat. Dengan digabungkan dengan modul tenaga kami yang sudah matang, daya angkut roket bisa mencapai empat ton," kata Bu Xiangwei, Kepala perancang roket tersebut.

Selain itu, dengan mengoptimalkan urutan penerbangan roket dan cara-cara lain, Orienspace telah meningkatkan keandalan dan keamanan Gravity-1.

"Ketika roket lepas landas, roket ini hanya ditenagai oleh empat pendorong padat, dan tahap inti tidak menyala. Ketika bahan bakar dalam pendorong hampir habis, tahap inti mengambil alih. Hal ini terutama untuk mengatasi deviasi pembakaran dari empat pendorong padat untuk memastikan stabilitas roket," kata Bu.

Gravity-1 juga merupakan roket pembawa pertama yang diluncurkan di laut. Roket ini memberi Tiongkok kemampuan untuk meluncurkan roket pembawa berukuran sedang pada platform bergerak di laut, dan menjadi referensi untuk peluncuran dan pemulihan roket propelan cair yang lebih besar dan lebih berat di laut di masa depan.

Komentar

Berita Lainnya