Selasa, 30 Januari 2024 11:47:11 WIB
Kemenkes: Lebih dari 800 Ribu Warga RI Kena TBC
Kesehatan
Endro
Ilustrasi TBC. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliia Lysenko)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), mengungkapkan penyebab tingginya kasus TBC di Indonesia. Pihak Kemenkes menuturkan hal ini terjadi karena adanya perbaikan sistem deteksi dan pelaporan. Kondisi ini membuat laporan kasus TBC melonjak menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah, pada tahun 2022 dan 2023.
Pada tahun 2022, laporan kasus baru TBC berada di angka 724 ribu kasus, dan data terbaru pada 2023, kasus baru menyentuh angka 809 ribu kasus.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, yang rata-rata penemuan kasus barunya di bawah 600 ribu per tahun.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, dikutip dari edaran tertulisnya pada hari Selasa menyebutkan, sebelum pandemi, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45 persen dari estimasi kasus TBC. Artinya masih banyak kasus yang belum ditemukan atau juga belum dilaporkan. Menurut Imran, pendeteksian penyakit TBC harus dilakukan dengan tes dan pelaporan. Jika ada lebih banyak orang yang terdeteksi mengidap TBC, maka potensi pasien dapat disembuhkan akan meningkat, dan angka penularan dapat ditekan.
Kemenkes juga melakukan perbaikan deteksi dan pelaporan, agar data yang diterima benar-benar valid secara real time. Fasilitas kesehatan dan laboratorium dapat melaporkan kasus TBC secara langsung, sehingga data dan penemuan kasus menjadi lebih baik. Dan hasilnya, dari 60 persen kasus yang tadinya tidak ditemukan, saat ini hanya 32 persen kasus yang belum ditemukan. Oleh karena itu, laporan atau notifikasi kasus juga menjadi lebih baik, karena menemukan lebih banyak angka, sesuai perkiraan yang diberikan WHO.
Imran memperkirakan bahwa kasus baru TBC baru di tahun 2024 dapat menurun. Hal ini dapat terjadi apabila penemuan kasus dan pengobatan TBC bisa terus dilakukan pada masyarakat. (detik)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB