Kamis, 8 Agustus 2024 12:7:32 WIB

Luhut menjelaskan melalui pabrik milik Indonesia BTR New Energy
Ekonomi

OKEZONE/AP Wira

banner

Menko Luhut Binsar Pandjaitan soal Mobil Listrik (Foto: MPI)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia siap memproduksi 1,5 juta unit mobil listrik dengan kehadiran Pabrik Anoda terbesar kedua dunia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (menko Marves) ini menjelaskan, melalui pabrik milik Indonesia BTR New Energy, Indoensia akan mampu memproduksi 80 ribu ton anoda sebagai bahan baku penting untuk pembuatan baterai mobil listrik.

Luhut juga memaparkan rencana ekspansi pabrik tersebut untuk menambah kapasitas produksi anoda 160 ribu ton pada kuartal IV 2024 mendatang. Targetnya pengembangan kapasitas produksi itu rampung pada Maret 2025 mendatang.

Menurutnya, lewat kapasitas produksi yang cukup besar itu akan membawa Indonesia menjadi salah satu produsen anoda terbesar di dunia. Sebagai pembanding, 3 produsen anoda terbesar di dunia saat ini dimiliki Jepang dengan kapastias 10 ribu ton, Korsel 40 ribu ton, sedangkan China 100 ribu ton pertahun.

Sehingga dengan adanya pembangunan pabrik anoda ini, akan semakin melengkapi ekosistem kendaraan listrik, spesifik untuk pabrik baterai kendaraan listrik yang saat ini tengah dibangun oleh Pemerintah lewat program hilirisasi.

Sekedar informasi tambahan, pada 2025 nanti, Kementerian Perindustrian meneragetkan jumlah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia 400 ribu unit. Jumlah itu merupakan 25% dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit.

Pada 2035, target produksi makin ditambah menjadi 1 juta KBLBB roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua. Tapi dia memastikan untuk kendaraan dengan pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE) masih akan tetap berproduksi di Indonesia. [OKEZONE]

Komentar

Berita Lainnya

Seperempat abad yang lalu Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner
Huawei mengumumkan Ekonomi

Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

banner