Selasa, 18 Maret 2025 11:56:16 WIB
Perlakuan Tarif Nol untuk Negara-Negara Kurang Berkembang secara Signifikan Tingkatkan Liberalisasi Perdagangan
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Sun Yunhua, operator perusahaan perdagangan luar negeri di Qingdao (CMG)
Qingdao, Radio Bharata Online - Kebijakan Tiongkok untuk memperluas perlakuan tarif nol kepada negara-negara kurang berkembang atau least developed countries (LDC) yang telah menjalin hubungan diplomatik dengannya telah mendorong liberalisasi perdagangan secara signifikan sehingga mendorong era baru manfaat bersama dan pembangunan bersama.
Tanggal 10 Maret 2025 menandai 100 hari sejak berlakunya perlakuan tarif nol Tiongkok untuk semua produk dari negara-negara kurang berkembang atau least developed countries (LDC) yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok.
Selama tiga bulan terakhir, perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara itu, termasuk 33 negara Afrika, telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sehingga menciptakan peluang baru untuk pembangunan dan kerja sama ekonomi.
Baru-baru ini, sejumlah karet alam yang diimpor dari Laos telah melewati bea cukai di Kota Qingdao di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, dan memasuki jalur produksi ban lokal sehingga memperoleh manfaat dari pembebasan tarif.
"Dengan sertifikat asal preferensial, pengiriman ini menikmati pembebasan bea masuk sebesar 660.000 yuan (sekitar 1,5 miliar rupiah)," kata Sun Yunhua, operator perusahaan perdagangan luar negeri.
Penerapan tarif preferensial untuk negara-negara yang paling tidak berkembang tidak hanya mengurangi biaya tarif bagi importir Tiongkok, tetapi juga meningkatkan daya saing produk ekspor dari negara-negara tersebut, yang secara signifikan meningkatkan perdagangan bilateral.
Untuk memastikan bahwa perusahaan akan sepenuhnya memanfaatkan kebijakan tersebut, otoritas bea cukai Tiongkok memanfaatkan analisis data besar untuk mencocokkan deklarasi impor dengan daftar tarif nol, yang memberikan panduan yang tepat sasaran.
"Untuk barang-barang dari negara-negara terkurung daratan seperti Mali, Niger, dan Zambia yang harus diangkut melalui pelabuhan negara ketiga untuk mencapai Tiongkok, selama barang-barang tersebut tetap dalam pengangkutan kontainer tanpa perubahan pada kode identifikasi segel, persyaratan untuk sertifikat non-pemrosesan resmi negara ketiga dibebaskan. Hal ini memungkinkan barang-barang ini untuk secara langsung menikmati manfaat tarif nol, yang selanjutnya meningkatkan efisiensi dan kenyamanan akses tarif preferensial bagi bisnis," jelas Wang Zhiwei, Wakil Direktur Departemen Tarif Bea Cukai Qingdao.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
